Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Perayaan Kemenangan PSG Berujung Kerusuhan di Paris, 2 Orang Meninggal dan 300 Orang Ditangkap
INDOZONE.ID - Kota Paris diliputi perayaan kemenangan setelah Paris Saint-Germain (PSG) mengalahkan Inter Milan dengan skor 5-0 dan berhasil menyabet gelar juara Liga Champions untuk pertama kalinya pada Sabtu malam, (31/5/2025).
Namun, pesta kemenangan ini berubah menjadi insiden yang mengganggu ketertiban umum, ketika kerusuhan terjadi di beberapa sudut kota.
Kawasan Champs-Elysees yang ikonik berubah menjadi lautan massa pendukung PSG. Ribuan orang tumpah ruah ke jalan, namun sebagian dari mereka mulai bertindak anarkis.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik PSG Juara Liga Champions 2024/25, Trofi Pertama Sepanjang Sejarah Klub!
Beberapa halte bus dirusak dan benda-benda dilemparkan ke arah polisi anti huru-hara. Aparat merespons dengan menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk mengendalikan situasi.
Bentrokan juga meluas ke jalan lingkar kota Paris. Di sekitar stadion Parc des Princes, dua mobil dilaporkan terbakar.
Keadaan semakin tidak terkendali meski petugas telah disebar untuk menjaga keamanan.
Pemerintah Prancis Kecam Aksi Kerusuhan
Menteri Dalam Negeri Prancis, Bruno Retailleau, mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab.
Ia menyampaikan bahwa pendukung sejati PSG menikmati permainan yang ditampilkan oleh tim mereka, sementara kelompok barbar turun ke jalan untuk melakukan kekacauan dan menyerang aparat.
Baca Juga: Gelar Liga Champions PSG Dipersembahkan untuk Mendiang Putri Luis Enrique
Retailleau menambahkan bahwa dirinya telah menginstruksikan pasukan keamanan dalam negeri untuk menanggapi pelanggaran ini dengan tegas.
Ia memberikan dukungan kepada kepala kepolisian dan seluruh petugas yang menjaga keselamatan masyarakat.
Menurutnya, tidak dapat diterima bahwa perayaan kemenangan justru ternoda oleh aksi kekerasan dari oknum yang tidak menghormati siapa pun.
Korban Jiwa Warnai Malam Perayaan
Di tengah kemeriahan, banyak warga Paris yang tetap merayakan dengan cara damai. Mereka menyalakan kembang api, mengibarkan syal PSG dari jendela mobil, dan menyanyikan yel-yel kemenangan.
Menara Eiffel pun tampak menyala dalam warna biru dan merah, warna kebanggaan klub PSG.
Namun, kondisi keamanan tetap memprihatinkan. Sebanyak 5.400 polisi dikerahkan untuk mengamankan kota. Hingga tengah malam, lebih dari 290 orang ditangkap.
Seorang gadis mengalami luka setelah terjatuh di pagar pembatas di sekitar Lapangan Bastille.
Tragedi juga terjadi di wilayah Dax, tempat seorang remaja berusia 17 tahun meninggal dunia akibat ditusuk saat perayaan.
Di Paris, seorang wanita 20 tahun tewas setelah tertabrak saat mengendarai skuternya.
Ajakan Damai dari Pemain dan Dukungan dari Presiden
Penyerang PSG, Ousmane Dembele, mengajak agar para pendukung merayakan kemenangan secara damai.
Ia mengajak seluruh fans PSG untuk tetap menjaga suasana perayaan agar tidak berubah menjadi kerusuhan, dengan mengatakan bahwa kemenangan ini patut dirayakan, namun jangan sampai merusak kota.
Baca Juga: Tampil Impresif bareng PSG, Luis Enrique Sebut Dembele Pantas Menangkan Ballon d'Or
Presiden Prancis Emmanuel Macron, meski dikenal sebagai penggemar Olympique de Marseille, turut menyampaikan selamat atas kemenangan PSG melalui media sosial.
Ia menyebut hari itu sebagai hari yang membanggakan bagi PSG dan menegaskan bahwa seluruh rakyat Prancis merasa bangga. Macron juga menyatakan bahwa malam itu, Paris menjadi ibu kota Eropa.
Pihak Istana Elysee telah mengumumkan bahwa Presiden Macron akan bertemu para pemain PSG pada hari Minggu (1/6/2025).
PSG juga dijadwalkan menggelar parade kemenangan di sepanjang Champs-Elysées sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan mereka di Liga Champions.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: ESPN, Reuters