Jumat, 09 AGUSTUS 2024 • 10:13 WIB

4 Fakta Menarik Juniansyah Persembahkan Emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Author

Rizki Juniansyah yang memenangkan Medali Emas di Olimpiade 2024 di Cabang Angkat Beban atau Weighlifting pada Kamis, 8 Agustus 2024. (REUTERS/Amanda Perobelli)

INDOZONE.ID - Olimpiade Paris 2024 membawa kebanggaan bagi Indonesia, setelah atlet angkat besi, Rizki Juniansyah, berhasil memenangkan medali emas di kategori 73 kg.

Berikut beberapa penjelasan mengenai empat fakta menarik Juniansyah persembahkan emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

1. Perjalanan Menuju Emas

Medali emas Olimpiade Paris 2024. (REUTERS/Ueslei Marcelino)

Rizki Juniansyah memulai kompetisi dengan angkatan snatch seberat 155 kg, yang membuatnya berada dalam posisi unggul sejak awal.

Dalam ronde kedua, Juniansyah menunjukkan performa luar biasa dengan mengangkat beban seberat 199 kg dalam clean and jerk.

Angkatan ini memastikan Juniansyah meraih medali emas, dengan total angkatan 354 kg yang tidak terkejar oleh lawan-lawannya.

Kemenangan ini tidak hanya mengukuhkan nama Juniansyah di kancah dunia, tetapi juga mencatatkan rekor baru dalam sejarah Olimpiade.

Baca Juga: Raih Emas di SEA Games 2023, Rizky Juniansyah Latihan di Sasana Pribadi Gak Berstandar

2. Pertarungan Sengit untuk Medali Perak dan Perunggu

Lifter Indonesia Rizki Juniansyah bereaksi usai melakukan angkatan clean and jerk dalam kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024).

Pertarungan untuk memperebutkan medali perak dan perunggu berlangsung ketat.

Weeraphon Wichuma dari Thailand berhasil meraih perak dengan total angkatan 346 kg, hanya unggul dua kilogram dari Bozhidar Andreev dari Bulgaria yang harus puas dengan perunggu.

Meskipun demikian, kedua atlet tersebut masih terpaut cukup jauh dari Juniansyah, yang unggul delapan kilogram dari Wichuma.

3. Momen Emosional Bagi Juniansyah

Momen emosional Juniansya saat berhasil memperoleh medali emas di cabang angkat beban atau weighlifting kelas 73 kg di Olimpiade Paris 2024. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/app/pras.)

Setelah dinyatakan sebagai pemenang, Juniansyah tidak bisa menyembunyikan rasa harunya.

"Saya sangat bahagia, bangga, dan emosional karena ini adalah medali emas pertama saya dan sejarah yang saya buat," ungkapnya.

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang mendukungnya, baik yang hadir di arena maupun yang menyaksikan dari rumah.

Juniansyah mengaku, momen ini adalah pengalaman yang sangat emosional dan indah, serta menjadi motivasi baginya untuk masa depan.

Baca Juga: Sabet Perak pada Debutnya di SEA Games, Begini Komentar Rizki Juniansyah

4. Kegagalan Shi Zhiyong yang Mengejutkan

Lifter China Shi Ziyong. (olympics.com)

Di sisi lain, juara bertahan dari Tiongkok, Shi Zhiyong, mengalami nasib buruk. Setelah memimpin dengan angkatan snatch seberat 165 kg, ia gagal menyelesaikan semua percobaan di clean and jerk dengan beban 191 kg.

Akibatnya, Shi yang pernah meraih emas di Olimpiade Rio 2016 harus pulang tanpa medali, dengan catatan did not finish (DNF).

Demikian beberapa penjelasan mengenai empat fakta menarik Juniansyah persembahkan emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Kemenangan Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024 tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia.

Dengan semangat dan kerja keras yang ia tunjukkan, Juniansyah telah mencatatkan namanya dalam sejarah olahraga dunia, sekaligus membuka jalan bagi prestasi-prestasi lainnya di masa depan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters.com