Dulu Pernah Nyaris Meninggal, Rizki Juniansyah kini Bawa 'Merah Putih' Berkibar Tinggi di Olimpiade Paris 2024
INDOZONE.ID - Atlet angkat besi, Rizki Juniansyah, sukses membawa pulang medali emas dan mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Paris 2024.
Pemuda kelahiran 17 Juni 2023 ini, berhasil mencetak skor tertinggi dengan total angkatan 354kg (Snatch 155kg dan Clean & Jerk 199kg) di Olimpiade Paris 2024.
Perolehan skor Rizki Juniansyah di Olimpiade Paris 2024 ini juga sekaligus mencetak New Olympic Record pada angkatan C&J yang berlangsung di South Paris Arena 6, Prancis.
Baca Juga: Profil Rizki Juniansyah yang Sumbang Medali Emas Kedua untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Dibalik kesuksesan yang diraih, ternyata ada kisah mengharukan yang turut mewarnai perjuangan Rizki untuk bisa mebawa nama harum Indonesia di ajang kejuaraan dunia.
Siapa sangka, pemegang rekor Juara Dunia Junior 2021 dan 2022 kelas 73 kg putra ini ternyata pernah hampir meregang nyawa.
Bahkan, hal itu terjadi ditengah padatnya jadwal kejuaraan yang harus ia ikuti, agar bisa mendapatkan poin untuk berpartisipasi di Olympic.
Dilansir dari akun YouTube Recovery Podcast pada Jumat (9/8/2024), Rizki menceritakan kisahnya saat didiagnosa usus buntu.
Mulanya ia tidak mengetahui bahwa rasa sakit yang dirasakan selama beberapa hari adalah karena usus buntu.
Awalnya Rizki mengira bahwa rasa nyeri yang terasa di bagian ulu hati itu karena masuk angin biasa atau asam lambung.
"Nah senin pagi, aku bangun tidur ya dok sekitar (jam) 7 pagi itu aku ngerasa sakit di ulu hati. Terus aku buang air besar ya dok, udah itu aku pikir wah ini masuk angin," tutur Rizki.
Kemudian ia pun pulang ke rumah ibunya, setelah mencoba beberapa cara tradisional untuk meredakan masuk angin hingga minum obat-obatan, ternyata rasa nyeri justru pindah ke perut bagian kanan.
Setelah merasa tidak kuat lagi dan badan Rizki mulai panas dingin, ia memutuskan untuk pergi ke klinik dan memeriksakan kondisinya.
Saat itu dokter klinik mendiagnosa bahwa Rizki menderita asam lambung dan hanya diresepkan obat.
Namun setelah meminum obat tersebut ia tidak merasakan adanya perubahan, sementara kondisinya semakin memburuk bahkan tidak bisa bangun dari ranjang.
"Malamnya aku panas dingin, nggak bisa ngapa-ngapain, bangun dari kasur aja nggak bisa," ungkapnya.
Oleh karena itu, Rizki pun memutuskan untuk pergi ke rumah sakit. Benar saja, ternyata ia menderita usus buntu dan sudah dalam kondisi pecah.
Dokter pun sempat terkejut lantaran kondisi usus buntu yang sudah pecah itu, Rizki masih bisa bertahan bahkan masih bisa bercanda sebelum operasi. Pasalnya, jika ia telat tiga jam saja mungkin nyawanya takkan selamat.
"Akhirnya aku tetap harus dioperasi dok, mau alternatif seperti apapun nggak bisa, karena tiga jam tidak dioperasi lewat umurnya," ucap Rizki.
Untungnya operasi berjalan lancar dan Rizki bisa kembali beraktivitas normal meski harus istirahat total selama enam bulan.
Baca Juga: Segini Bonus Atlet Indonesia yang Raih Medali di Olimpiade Paris 2024
"Aku 5 bulan itu bener-bener istirahat, aktivitas dikit-dikit aja di rumah, bulan ke 5 aku baru mulai aktivitas lagi," pungkasnya.
Meski disarankan untuk istirahat total, nyatanya Rizki justru harus terbang ke Arab Saudi tiga hari pasca operasi usu buntu.
Disaat jahitan masih basah dan masih belum bisa berjalan dengan tegap lantaran rasa sakit pasca operasi, Rizki tetap harus datang untuk melakukan seleksi kejuaran dunia di Arab Saudi.
"Sedangkan waktu itu mau kejuaran di Arab Saudi, tiga hari habis operasi mau gak mau aku jalan kesana dengan bedarah-darah," ungkap Rizki.
"Habis operasi waktu itu aku berangkat ke Arab Saudi sendiri, di Indonesia aku pakai kursi roda sampai pesawat, turun dari situ nggak pakai kursi roda. (jalan) sakit, aku jalan tuh gak bisa tegak, bungkuk," imbuhnya.
Perjuangan Rizki akhirnya berbuah manis, kini dia berhasil meraih medali emas di cabang olahraga angkat besi (weightliftting) pada Olimpiade Paris 2024.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/Recover Podcast