INDOZONE.ID - Para peraih medali Olimpiade sering kali menerima lebih dari sekadar medali Emas, Perak, atau Perunggu.
Meskipun Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak memberikan hadiah uang, banyak negara yang memberikan bonus finansial dan hadiah lainnya.
Ini hadiah yang diterima atlet di Olimpiade Paris 2024 saat memenangkan medali.
Negara dengan Bonus Uang Tunai Tertinggi
Hong Kong dan Singapura menempati posisi teratas dalam memberikan bonus uang tunai terbesar bagi atlet peraih medali Olimpiade.
Di Hong Kong, peraih medali emas bisa mendapatkan hingga 6 juta dolar Hong Kong, setara dengan sekitar Rp12,2 miliar.
Sementara itu, Singapura menawarkan 1 juta dolar Singapura, yang setara dengan sekitar Rp11,8 miliar untuk peraih medali emas.
Berikut adalah daftar jumlah hadiah uang tunai yang diterima oleh para atlet yang meraih medali di Olimpiade Paris 2024 (konversi kurs 15.948 IDR per USD per 12 Agustus 2024):
Baca Juga: Hasil Klasemen Akhir Olimpiade Paris 2024: Amerika Serikat Kembali Juara Umum!
1. Hong Kong
Memberikan hadiah sebesar sekitar Rp12.249.824.000 untuk peraih medali emas, Rp6.124.912.000 untuk medali perak, dan Rp3.062.456.000 untuk medali perunggu.
2. Singapura
Hadiah untuk medali emas mencapai sekitar Rp11.891.759.400, medali perak sekitar Rp5.951.796.000, dan medali perunggu sekitar Rp2.970.898.000.
3. Indonesia
Memberikan hadiah sebesar sekitar Rp4.784.400.000 untuk medali emas, Rp2.392.200.000 untuk medali perak, dan Rp956.880.000 untuk medali perunggu.
Baca Juga: “Timnas Basket Bumi” Terlalu Dominan, Sudah 5 Olimpiade Berturut-turut Raih Medali Emas
4. Israel
Peraih medali emas mendapatkan sekitar Rp4.319.628.000, medali perak sekitar Rp3.439.388.000, dan medali perunggu sekitar Rp1.079.824.000.
5. Kazakhstan
Memberikan hadiah sebesar sekitar Rp3.987.000.000 untuk medali emas, Rp2.392.200.000 untuk medali perak, dan Rp1.196.100.000 untuk medali perunggu.
6. Malaysia
Menawarkan hadiah sebesar sekitar Rp3.438.566.000 untuk medali emas, Rp1.031.569.200 untuk medali perak, dan Rp343.856.000 untuk medali perunggu.
7. Spanyol
Memberikan hadiah sekitar Rp1.624.416.000 untuk medali emas, Rp828.816.000 untuk medali perak, dan Rp526.284.000 untuk medali perunggu.
8. Prancis
Hadiah untuk medali emas sekitar Rp1.378.493.000, medali perak Rp739.768.000, dan medali perunggu Rp391.875.000.
9. Korea Selatan
Memberikan hadiah sebesar sekitar Rp690.065.000 untuk medali emas, Rp403.568.000 untuk medali perak, dan Rp288.115.000 untuk medali perunggu.
10. Amerika Serikat
Memberikan hadiah sekitar Rp606.104.000 untuk medali emas, Rp367.884.000 untuk medali perak, dan Rp239.220.000 untuk medali perunggu.
11. Jepang
Hadiah untuk medali emas sekitar Rp510.336.000, medali perak Rp207.324.000, dan medali perunggu Rp95.688.000.
12. Polandia
Memberikan hadiah sebesar sekitar Rp398.700.000 untuk medali emas, Rp303.012.000 untuk medali perak, dan Rp223.332.000 untuk medali perunggu.
13. Jerman
Hadiah untuk medali emas sekitar Rp351.816.000, medali perak Rp255.168.000, dan medali perunggu Rp175.428.000.
14. Australia
Menawarkan hadiah sebesar sekitar Rp207.324.000 untuk medali emas, Rp239.480.000 untuk medali perak, dan Rp167.636.000 untuk medali perunggu.
Kenaikan Bonus Hadiah di Berbagai Negara
Beberapa negara telah meningkatkan jumlah hadiah mereka sejak Olimpiade Tokyo. Israel, misalnya, sekarang memberikan hadiah sebesar 1 juta shekel Israel, atau sekitar Rp4,3 miliar, bagi peraih medali emas.
Prancis, sebagai tuan rumah Olimpiade Paris 2024, juga telah menaikkan bonus untuk para atletnya, dengan peraih medali emas kini mendapatkan 80.000 euro, atau sekitar Rp1,3 miliar.
Di India, para atlet Olimpiade mendapatkan hadiah dari pemerintah dan asosiasi olahraga nasional.
Pemenang medali emas akan menerima 7,5 juta rupee atau sekitar Rp1,4 miliar dari pemerintah, ditambah 10 juta rupee atau setara Rp1,9 miliar dari Asosiasi Olimpiade India.
Hadiah Non-Tunai bagi Pemenang Olimpiade
Selain uang tunai, beberapa negara juga memberikan hadiah lain seperti apartemen, mobil, dan pensiun seumur hidup.
Di Kazakhstan, misalnya, selain mendapatkan hadiah uang tunai, para peraih medali juga diberikan apartemen.
Sementara di Malaysia, peraih medali emas menerima 1 juta ringgit atau Rp3,4 miliar dan beberapa perusahaan swasta bahkan menawarkan apartemen mewah atau hadiah tambahan lainnya.
Korea Selatan menawarkan kombinasi antara uang tunai dan pensiun seumur hidup.
Para peraih medali emas akan menerima 63 juta won Korea atau Rp690 juta dan dapat memilih antara menerima pensiun bulanan seumur hidup atau seluruhnya sekaligus.
Hong Kong bahkan memberikan tiket transportasi gratis seumur hidup bagi para atlet yang memenangkan medali.
Hadiah Unik dan Kreatif bagi Atlet Olimpiade
Selain hadiah-hadiah tersebut, beberapa negara memberikan hadiah kreatif bagi para atlet mereka.
Di Malaysia, misalnya, sebuah jaringan restoran menawarkan makanan gratis seumur hidup kepada para atlet yang mewakili negara tersebut di Olimpiade Tokyo.
Atlet bulu tangkis Indonesia, Apriyani Rahayu dan Greysia Polii, bahkan mendapatkan lima ekor sapi, sebuah restoran bakso, dan sebuah rumah baru setelah memenangkan medali emas.
Di sisi lain, beberapa negara seperti Inggris dan Norwegia tidak memberikan hadiah uang tunai langsung kepada para peraih medali, tetapi prestasi mereka tetap dihargai dengan cara lain yang beragam.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap negara memiliki pendekatan berbeda dalam memberikan penghargaan atas kesuksesan di Olimpiade.
Demikian beberapa penjelasan mengenai hadiah yang diterima atlet di Olimpiade Paris 2024 saat memenangkan medali.
Setiap negara memiliki cara tersendiri untuk menghargai keberhasilan para atletnya di ajang Olimpiade, baik melalui bonus uang tunai yang besar, hadiah non-tunai seperti apartemen dan mobil, hingga bentuk penghargaan kreatif lainnya.
Meski jumlah dan jenis hadiah berbeda-beda, para pemenang medali Olimpiade tidak hanya mendapatkan pengakuan internasional, tetapi juga penghargaan yang sangat berharga masing-masing negara mereka.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Economictimes.indiatimes.com