INDOZONE.ID - Daniel Ricciardo baru-baru ini akui bahwa ia memerlukan waktu untuk menentukan karier selanjutnya selepas memutuskan mundur dari F1 setelah Grand Prix Singapura pada akhir pekan lalu.
Akan tetapi, belum ada pengumuman resmi dari tim Red Bull hingga saat ini. Namun, posisi Ricciardo diperkirakan akan digantikan oleh pembalap muda Liam Lawson pada Grand Prix of America yang digelar di Circuit of America pada bulan depan.
Pembalap berusia 35 tahun itu telah melakukan beberapa wawancara eksklusif usai balapan yang sulit di Singapura, termasuk wawancaranya bersama F1 TV, yang di mana pembalap asal Australia itu tampak emosional setelah penampilan terakhirnya di F1 pada Grand Prix yang digelar di Sirkuit Marina Bay, Singapura itu.
Dalam wawancarnya seusai balapan di Singapura, Ricciardo mengaku masih belum menentukan karier barunya selepas mundur dari F1.
Bahkan ia mendeskripsikan bahwa hal tersebut merupakan hal yang paling melelahkan saat ia mempertimbangkan langkah karier berikutnya.
Baca Juga: Enea Bastianini Mampu Manfaatkan Celah Kecil yang Berujung Kontroversial
"Aku tidak tahu. Ini melelahkan," kata Ricciardo dalam wawancaranya bersama Sky Sports yang dikutip dari Crash.net pada Rabu (26/9/2024).
"Kita semua tahu itu. Ini melelahkan. Dengar, jika ini saatnya dan segala sesuatunya berjalan tanpa aku, aku pikir pertama-tama aku akan memberi diriku waktu untuk memikirkan apa yang selanjutnya. Saya juga bersyukur atas kariernya," tutur mantan pembalap Toro Rosso tersebut menjelaskan.
"Saya tidak ingin melihat ke belakang dan menjadi 'oh, malangnya saya'. Ini luar biasa dan mungkin ada sesuatu yang berbeda. Mungkin saya terus mendaki gunung atau semacamnya," tuturnya menambahkan.
Sepanjang kariernya di F1, Ricciardo telah memenangkan 8 kali Grand Prix, meskipun ia sendiri belum pernah merasakan juara dunia Formula 1. Selain itu, ia juga pernah finish di posisi ketiga dalam dua kesempatan.
Baca Juga: Terkendala Masalah Finansial, MotoGP India 2025 Terancam Dibatalkan
Saat masih bergabung di Red Bull Racing dan kemudian Renault one, pada tahun 2020 lalu, ia digadang-gadang sebagai salah satu pembalap terbaik di ajang F1.
Namun saat bergabung bersama McLaren pada 2021 lalu menjadi salah satu momen terbesar dalam karirnya ketika ia sedang berjuang untuk beradaptasi dengan mobil tim Woking.
Mengenang kariernya di F1, Ricciardo juga menceritakan pertemuannya dengan 3 kali juara dunia F1 yaitu Sir Jackie Stewart.
"Terkadang hal itu terasa jauh lebih mudah. Saya ingat sebenarnya ini terjadi pada tahun 2014. Itu adalah tahun terobosan saya. Sir Jackie Stewart memergoki saya di lobi. Aku ingat dia mengatakan sesuatu padaku," ungkap Daniel Ricciardo saat menceritakan pertemuannya dengan Sir Jackie Stewart.
Baca Juga: Menpora Dito Ariotedjo Resmi Buka IBL Oasis+ All Indonesian 2024, 14 Tim Siap Bersaing
"Ia berkata: 'Jika Anda ingin berbicara, beri tahu saya karena hal itu tidak selalu semudah kelihatannya'. Anda tahu, dia sedang bersiap menghadapi keadaan terendah. Aku sedang dalam kondisi yang sangat baik. Oke, saya tidak memenangkan kejuaraan tahun itu tetapi semuanya terasa mudah. Saya melebih-lebihkan, tidak mudah," tutur Ricciardo sambil menirukan ucapan dari legenda F1 era 60an itu.
"Tapi ketika dia memberitahuku, aku seperti 'Aku baik-baik saja, apa yang kamu bicarakan? Saya tidak sedang berjuang. Saya tidak terintimidasi oleh siapa pun. Apa ini?'. Bahkan tahun berikutnya, 2015, merupakan tahun yang berat, tutur pembalap kelahiran Perth, Australia itu melanjutukan.
"Saya segera menyadari apa yang dia bicarakan. Jangan pernah menjadi terlalu tinggi. Cobalah untuk tidak terlalu rendah. Cobalah untuk menaiki ombak. Jaga kakimu tetap di tanah," jelas Ricciardo menutup wawancara.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Crash.net