Mantan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate. (REUTERS/Dylan Martinez)
INDOZONE.ID - Gareth Southgate, mantan manajer timnas Inggris, dilaporkan menjadi salah satu kandidat kuat untuk menggantikan manajer di klub Premier League yang sedang terpuruk.
Setelah mundur dari timnas Inggris usai kekalahan 2-1 dari Spanyol di final Euro 2024, Southgate semakin sering dikaitkan dengan posisi manajer beberapa klub besar, termasuk Manchester United, untuk menggantikan Erik ten Hag.
Namun, laporan terbaru dari The Guardian menyebutkan bahwa Southgate juga dipertimbangkan oleh Crystal Palace, klub Premier League yang sedang mengalami awal musim yang buruk.
Manajer Palace saat ini, Oliver Glasner, sedang berada di ujung tanduk akibat performa buruk tim yang belum berhasil meraih kemenangan dalam 8 pertandingan Premier League musim ini.
Baca Juga: Jack Grealish Sebut Keputusan Gareth Southgate untuk Gak Membawanya ke Euro 2024 Salah
Mantan pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate. (REUTERS/Jennifer Lorenzini)
Selain Southgate, nama-nama seperti Graham Potter, mantan pelatih Brighton, dan David Moyes, eks manajer West Ham, juga disebut-sebut sebagai opsi jika terjadi pergantian manajer di Crystal Palace.
Dukungan untuk Glasner dari manajemen klub masih ada, namun dengan tren buruk yang terus berlanjut, kesabaran para petinggi klub mulai menipis.
Palace kini berada di zona degradasi, setelah kekalahan terakhir mereka dari Nottingham Forest, yang semakin memperburuk catatan tim.
Palace menjadi salah satu dari empat tim Premier League yang belum mencatatkan kemenangan hingga pekan kedelapan musim ini. Ini adalah awal terburuk mereka sejak musim 1992-93.
Baca Juga: Gareth Southgate Takkan Kembali Melatih dalam 1 Tahun ke Depan, Manchester United Gigit Jari
Oliver Glasner sebelum pertandingan (REUTERS/Peter Cziborra)
Meski jajaran direksi Palace masih memberikan dukungan kepada Glasner, masa depannya akan dievaluasi jika Palace tetap gagal meraih kemenangan menjelang jeda internasional pada bulan November.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian