Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Manchester City kini tengah menjajaki peluang merekrut Paul Pogba untuk memperkuat lini tengah mereka pada Maret mendatang.
Namun, cara ini dihadapkan pada kendala Pogba yang enggan kembali ke Manchester setelah pengalaman kurang menyenangkan bersama rival sekota, Manchester United.
Gelandang berusia 31 tahun ini baru saja menyelesaikan kasus hukum terkait larangan bermain selama empat tahun akibat doping.
Hukuman tersebut kemudian dikurangi menjadi 18 bulan, sehingga Pogba dapat kembali bermain pada Maret.
Setelah berpisah dengan Juventus pada November, status Pogba saat ini sebagai pemain bebas transfer menjadikannya target menarik bagi klub-klub besar.
Baca Juga: Paul Pogba Didesak Bergabung dengan Fulham untuk Selamatkan Kariernya
Musim ini menjadi musim yang sangat sulit bagi Pep Guardiola. Manchester City menghadapi badai cedera pada pemain inti, terutama di lini tengah.
Absennya Rodri akibat cedera ligamen lutut menjadi pukulan besar bagi tim. Minimnya tambahan pemain baru juga semakin memperumit situasi yang memaksa City mempertimbangkan opsi-opsi tak biasa, termasuk merekrut Pogba.
Namun, transfer ini jelas bukan tanpa tantangan. Selain skeptisisme Pogba untuk kembali ke Premier League, Manchester City juga berada di bawah tekanan akibat sidang Premier League yang menyelidiki dugaan pelanggaran aturan finansial.
Keputusan sidang yang dijadwalkan keluar pada Februari akan menjadi penentu. Jika terbukti bersalah, City berpotensi menerima sanksi berat seperti pengurangan poin atau bahkan degradasi.
Meskipun Guardiola dikenal sebagai penggemar lama Pogba, bahkan sejak pemain asal Prancis itu masih memperkuat Manchester United, niat Pogba untuk kembali ke Premier League tampaknya tidak terlalu besar.
Sang gelandang lebih tertarik untuk melanjutkan kariernya di liga-liga Eropa lainnya, seperti La Liga, Serie A, atau Bundesliga, yang dinilai menawarkan kesempatan lebih baik untuk tetap bermain di level tertinggi.
Bagi Manchester City, krisis ini menjadi masalah yang harus diatasi dengan hati-hati. Di satu sisi, mereka ingin mempertahankan status sebagai klub top Eropa.
Namun, di sisi lain, risiko terkait sidang Premier League dan potensi kegagalan merekrut pemain dengan mentalitas juara seperti Pogba menjadi pekerjaan rumah besar bagi klub.
Keputusan yang diambil dalam bursa transfer mendatang akan sangat berpengaruh pada ambisi mereka untuk tetap bersaing di level tertinggi dan mengelola skuad yang semakin terkikis oleh cedera serta keterbatasan pilihan pemain.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Independent