Dibuang Juventus, Manchester United Beri Jalan untuk Paul Pogba Comeback di Premier League?

Paul Pogba saat dilarang untuk bermain sepakbola karena masalah doping (Instagram/paulpogba)

INDOZONE.ID - Paul Pogba kembali menjadi perbincangan hangat setelah kabar bahwa Manchester United bersedia memberikan fasilitas latihan untuk memulihkan kondisinya.

Pogba saat ini menjadi perhatian setelah kontraknya diputus oleh Juventus akibat larangan bermain terkait kasus doping.

Dalam situasi ini, Newcastle United dan West Ham United dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Pogba.

Newcastle dan West Ham Pantau Pogba

Dua klub Premier League ini melihat Pogba sebagai pemain yang masih memiliki kualitas dan berpengalaman.

Newcastle yang musim lalu berhasil finis di empat besar, kini membutuhkan suntikan pemain berpengalaman untuk kembali bersaing di papan atas setelah terlempar ke posisi kedelapan.

Di sisi lain, West Ham yang sedang berjuang di posisi ke-14, ingin menjadikan Pogba solusi untuk memperbaiki performa tim mereka.

Pogba sendiri kembali ke Juventus pada tahun 2022 setelah enam tahun bersama Manchester United.

Sayangnya, periode keduanya di Juventus tidak berjalan lancar. Ia hanya bermain dalam 12 pertandingan sebelum mendapatkan larangan bermain hingga lebih dari setahun karena kasus doping.

Meski larangannya telah dikurangi, Pogba baru bisa kembali ke lapangan pada Maret 2025.

Baca Juga: Paul Pogba Ungkap Momen di Manchester United: Klub Ini Tidak Berkembang

Dukungan dari Manchester United

Menurut laporan jurnalis Sacha Tavolieri, Pogba kemungkinan akan menggunakan fasilitas latihan Manchester United untuk mempersiapkan dirinya bisa kembali bermain.

Namun, kehadiran Pogba di Premier League tidak sepenuhnya mendapat sambutan positif. Pundit sepak bola, Graeme Souness, menyebut Pogba sebagai "bakat yang terbuang" dan mempertanyakan dedikasi dan komitmennya.

"Pogba punya kemampuan luar biasa, tetapi ia tidak bekerja cukup keras dan malas. Saya tidak akan merekomendasikannya untuk klub Premier League mana pun," ujar Souness.