Kategori Berita
Media Network
Senin, 23 JUNI 2025 • 20:32 WIB

Gagal Naik Podium di GP Italia, Pecco Bagnaia Mulai Kibarkan Bendera Putih Dalam Perebutan Gelar Juara MotoGP

Pecco Bagnaia juarai MotoGP Jepang. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)

INDOZONE.ID - Pembalap Ducati asal Italia, Pecco Bagnaia, baru-baru ini merasa mustahil, untuk memikirkan tentang memenangkan gelar juara dunia MotoGP, setelah ia hanya finish di posisi ke-4 di GP Italia di sirkuit Mugello.

Setelah memulai balapan dengan fantastis, Bagnaia sempat bersaing dengan Marc dan Alex Marquez untuk memperebutkan posisi pertama. Pembalap berusia 28 tahun ini mulai tertinggal dari pesaingnya itu, sebelum akhirnya kehilangan tempat di podium.

Hal itu terjadi usai ia disusul pembalap dari VR46 Team, Franco Di Giannantonio di lap terakhir.

Marc Marquez kembali memenangkan grand prix disusul dengan adiknya, Alex, yang berada di posisi kedua. Sementara itu, Pecco Bagnaia justru mengalami penurunan dengan finish di posisi keempat.

Hasil tersebut membuat perolehan poin Bagnaia dengan Marc Marquez semakin tertinggal jauh. Ia kini baru mengoleksi 110 poin dari 9 seri balapan di musim ini.

Baca juga: Usia Sudah 41 Tahun, Santi Cazorla Bawa Real Oviedo Kembali ke La Liga untuk Pertama Kali Sejak 2001

Pecco Bagnaia di GP Italia 2025 di sirkuit Mugello (Jennifer Lorenzini/ REUTERS)

Dalam wawancaranya seusai balapan, Bagnaia mengatakan, rasanya cukup mustahil untuk memikirkan tentang memenangkan gelar juara MotoGP musim ini. 

"Seperti ini, mustahil untuk berpikir tentang memenangkan kejuaraan. Jika saya melakukan balapan seperti ini, jika kami tidak mengubah sesuatu pada motor dan motornya tetap sama, saya pikir sulit untuk memikirkan kejuaraan," ujar Pecco Bagnaia dalam wawancaranya yang dikutip dari Autosports pada Senin (23/6/2025).

Bagnaia juga mengaku harus melakukan cara yang berbeda, untuk bisa kembali bersaing ke dalam perebutan gelar juara MotoGP musim ini. Ia juga mengatakan, harus merasakan nyaman dengan motornya.

"Jadi, kami hanya perlu melakukan sesuatu yang berbeda, berharap menemukan solusinya. Saya pikir potensinya ada di sana. Saya tahu bahwa saya bisa berjuang untuk menang, saya tahu bahwa apa yang saya lakukan dalam enam, tujuh lap pertama adalah sesuatu yang selalu bisa saya lakukan. Saya hanya perlu merasa nyaman dengan motor saya," ujar pembalap asal Italia itu memaparkan.

Baca juga: Pep Guardiola Sebut Liga Champions Jadi Kegagalan Paling Menyakitkan, Meski Manchester City Juara Piala Dunia Antarklub

Bagnaia telah alami kesulitan dengan motornya sejak musim ini dimulai, khususnya ia mengalami masalah pada bagian depan di motor Ducatinya itu.

"Saya cukup percaya diri di bagian awal balapan, saya merasa baik-baik saja, dan kemudian setelah enam putaran, bagian depan mulai turun. Saya perlu memperlambat karena saya berisiko mengalami kecelakaan. Masalahnya musim ini selalu seperti ini. Saya tidak bisa melakukan apa yang saya inginkan di motor. Saya harus mengikuti apa yang harus dilakukan motor, dan ketika saya mencoba melakukan apa yang saya inginkan, saya jatuh, atau hampir kecelakaan," jelasnya.

"Hari ini, saya hampir terjatuh di tikungan terakhir ketika saya mencoba melakukan jalur yang sama seperti yang selalu saya lakukan," lanjutnya.

Baca juga: Didekati Sejumlah Klub, Thom Haye Akui Belum Buat Keputusan Soal Masa Depannya

Bagnaia mengaku, seringkali melakukan start yang cukup baik pada musim ini. Namun, ia terkadang harus memperlambat kecepatan karena bagian depan motornya alami understeer. Dari ha itu, membuat Bagnaia berharap agar pesaingnya melakukan kesalahan untuk bisa mendapatkan celah.

"Dari balapan pertama, seperti ini. Saya mungkin memulai dengan baik, lalu saya mengikuti balapan sambil memperhatikan para pembalap, apa yang mereka lakukan, berharap mereka melakukan kesalahan agar punya kesempatan untuk menyalip," tutur Bagnaia menambahkan.

"Tapi seperti ini tidak mungkin, karena saya di sana, terjebak di antara tujuh, delapan persepuluh, lalu saya mencoba untuk mengejar, saya tiba di dua, tiga persepuluh, lalu saya perlu memperlambat lagi karena bagian depan mulai understeer di mana-mana. Itu berubah dalam satu putaran. Anda merasa baik-baik saja, Anda terus melaju, Anda di sana, dekat. Anda bisa punya kesempatan, Anda bisa menyalip. Dan kemudian dari satu putaran, Anda mulai mengalami understeer, pergerakan, dan mustahil untuk menjadi kompetitif seperti Anda di putaran pertama," ujar pembalap kelahiran Torino itu menutup wawancara.








                                                                    

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Autosport

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Gagal Naik Podium di GP Italia, Pecco Bagnaia Mulai Kibarkan Bendera Putih Dalam Perebutan Gelar Juara MotoGP

Link berhasil disalin!