Rafael Leao. (REUTERS/JENNIFER LORENZINI)
Dalam kemenangan AC Milan 2-1 di kandang Sassuolo, Minggu (20/12/2020), penyerang muda mereka, Rafael Leao memecahkan rekor individu di usia 21 tahun.
Leao hanya butuh waktu 6 detik sejak kick-off bergulir untuk membobol gawang tim lawan dan menjadi gol tercepat dalam sejarah Serie A.
Dihimpun dari berbagai sumber, rekor sebelumnya dipegang oleh Paolo Poggi dari Piacenza yang mencetak gol dalam waktu 8 detik pada Desember 2001.
Gol penyerang Portugis itu tercipta berkat upaya luar biasa karena tim asuhan Stefano Pioli benar-benar bermain menyerang sejak kick-off.
Leao yang biasanya bermain di sisi kiri ditempatkan menjadi striker tunggal menggantikan Zlatan Ibrahimovic yang masih cedera.
Sesaat setelah kick-off, 5 pemain AC Milan langsung menyerbu lini pertahanan Sassuolo.
Hakan Calhanoglu yang menggiring bola melihat Leao melakukan tusukan ke kotak penalti dari sisi kiri.
Calhanoglu pun dengan cerdik langsung menyodorkan umpan terobosan pada Leao.
Meski Leao dijaga oleh 3 pemain, tapi dia mampu melewatinya dan tiba di kotak penalti tanpa penjagaan ketat.
Alhasil, mantan pemain Lille tersebut melesakkan bola ke sudut kanan gawang Sassuolo dan tidak mampu dijangkau kiper Andrea Consigli, skor 1-0 untuk keunggulan Milan tercipta di menit 1 tepatnya di detik 6,2.
Itu adalah gol ketiga penyerang berusia 21 tahun itu di Serie A musim ini dan gol keempat secara keseluruhan.
Selain itu, dia juga memiliki 3 assist untuk namanya.
Setengah jalan babak pertama bergulir, Alexis Saelemaekers menambah keunggulan Milan menjadi 2-0.
Namun, tim tuan rumah mencetak gol balasan di menit-menit terakhir waktu normal babak kedua.
Kemenangan 2-1 tersebut membuat Milan semakin perkasa di puncak Serie A mengungguli rival sekota mereka.
Berbicara mengenai Leao, dia memulai karirnya di klub Portugal, Sporting CP tapi hengkang secara kontroversial karena membatalkan kontrak sepihak menyusul sebuah insiden.
Sebagai salah satu prospek luar biasa klub, dia dijuluki "Mbappe Portugis" tapi kemudian dijual ke Lille dengan kontrak 5 tahun.
Setelah awal yang buruk di Prancis, dia menikmati paruh kedua musim yang mengesankan dan diakhiri dengan 8 gol luar biasa.
Dia bermain hanya 1 musim di Prancis sebelum pindah ke Italia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: