Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong. (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)
Posisi Shin Tae-yong di kursi kepelatihan tim nasional (timnas) Indonesia dipastikan aman sesuai kontrak yakni sampai tahun 2023 dan bahkan berpeluang diberi perpanjangan kontrak.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi dalam keterangan resmi, Senin (17/1/2022). Jaminan itu sekaligus menjawab gonjang-ganjing soal pernyataan anggota Komite Eksekutif PSSI Haruna Soemitro yang mengkritik Shin Tae-yong baru-baru ini.
"Dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai sebuah keputusan yang bersifat kolektif kolegial. Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontrak. Bahkan tidak menutup kemungkinan untuk memperpanjang kontrak jika performa timnas terus meningkat," ujar Yunus.
Sebelumnya, Haruna mengatakan dalam sebuah diskusi di saluran Youtube salah satu media online bahwa ia merasa komunikasi Shin Tae-yong dengan PSSI tidak baik-baik saja karena berusia 51 tahun itu tersinggung saat dikritik dan diberikan masukan oleh petinggi PSSI dalam rapat evaluasi.
Sejatinya, sikap offence Shin Tae-yong ini dikarenakan kesal disamakan dengan pelatih-pelatih timnas sebelumnya di mana hanya membawa timnas Indonesia lagi-lagi hanya menjadi runner-up Piala AFF.
Baca Juga: #SaveSTY dan #HarunaOut Trending, PSSI Ungkap soal Rapat Evaluasi dengan Shin Tae-yong
Namun, Yunus meluruskan bahwa rapat evaluasi tersebut tidak hanya membahas soal hasil timnas Indonesia di Piala AFF 2020, tetapi juga tentang naturalisasi, jadwal timnas dan apakah PSSI akan mengambil peluang menjadi tuan rumah turnamen pada tahun 2022, seperti Piala AFF serta Kualifikasi Piala Asia pada Juni 2022.
Yunus juga menegaskan bahwa keputusan PSSI tidak didasarkan atas pandangan satu orang.
"Setelah diskusi, keputusan tetap berada di ketua umum dan komite eksekutif," tuturnya.
Rapat evaluasi Shin Tae-yong yang berlangsung Kamis (13/1/2022) itu dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, wakil ketua umum Iwan Budianto, wakil Sekretaris jenderal Maaike Ira Puspita, anggota Komite Eksekutif Endri Erawan dan Vivin Sungkono serta Direktur teknik Indra Sjafri.
Selain masalah kontrak Shin Tae-yong, PSSI juga menanggapi soal program naturalisasi pemain timnas Indonesia. Yunus menuturkan jika naturalisasi dilakukan dengan syarat sang pemain masih memiliki darah Indonesia alias pemain keturunan.
"Program naturalisasi ini berbeda dengan di zaman Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Victor Igbonefo, Alberto Goncalves dan lain-lain. Sekarang murni yang memiliki darah Indonesia. Program naturalisasi juga keinginan dari STY (Shin Tae-yong)," ujar Yunus.
PSSI kini dalam proses menaturalisasi 4 pemain keturunan Indonesia di luar negeri yaitu Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Ragnar Oratmangoen. Proyek ini dipimpin oleh anggota Komite Eksekutif PSSI Hasani Abdulgani.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: