Tentu kita masih ingat kabar yang beredar di media sosial dengan postingan yang disebut berasal dari BMKG yang mengklaim akan terjadi tsunami tropi untuk Manchester United.
BMKG pun langsung merespon postingan tersebut dan dengan tegas mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hoax atau berita bohong.
Postingan itu diunggah pada 22 Juli 2022 dengan narasi sebagai berikut:
"WASPADA PEMBERITAAN HOAX MENGATASNAMAKAN BMKG
Untuk #SobatBMKG semua diharap teliti kembali dalam menerima informasi ya!Baik membuat maupun menyebarkan informasi yang belum jelas keakuratannya dapat merugikan pihak lain, lho!
Maka dari itu, hati-hati dalam bersosial media. Pastikan jika informasi yang kamu dapat memang bersumber dari kanal-kanal resmi BMKG.
Berikut kanal-kanal resmi BMKG yang dapat #SobatBMKG ikuti!
Web resmi: https://www.bmkg.go.idTwitter: @infoBMKG @infohumasBMKGFacebook: @infoBMKGYoutube: @infoBMKGTiktok: @infoBMKGMobile Apps (iOS & Android): info BMKG
Jangan lupa simak & follow semua kanal resmi BMKG yaa"
Memang, semenjak kedatangan pelatih baru Erik ten Hag, fans Manchester Uniter di seluruh dunia tidak terkecuali di Indonesia sangat optimis klub kesayangan mereka akan kembali berjaya.
Keyakinan tersebut diperkuat usai mereka berhasil mengalahkan Liverpool di laga pramusim yang digelar di Bangkok, Thailand dengan skor telak 4-0. Dengan hasil pra-musim ini, fans MU begitu yakin musim ini mereka akan kembali bersaing di jalur juara.
Tapi apa yang terjadi pada laga perdana Liga Premier Inggris saat MU menjamu Brighton & Hove Albion, Minggu (7/8/2022), anak asuhan Ten Hag kalah 1-2.
Tentunya, hasil ini membuat keyakinan fans MU untuk merasakan tsunami trofi berubah menjadi tsunami air mata.
Baca Juga: Erik ten Hag Kecewa dengan Kekalahan MU di Liga Inggris
Indozone Soccer merangkum beberapa catatan di tiap lini dalam laga tersebut yang membuat Setan Merah dipecundangi tim tamu.
Seperti di lini belakang, bek baru Lisandro Martinez nampak belum padu dengan Harry Maguire. Apalagi tubuh mungilnya membuatnya sering kalah duel dan berujung kehilangan bola.
Sementara itu, Diogo Dalot terlalu keasyikan menyerang dan kewalahan ketika ada serangan balik untuk kembali bertahan. Dan posisi yang ia tinggalkan tidak cukup ditutupi oleh Maguire yang juga fokus menjaga pemain lain.
Sejak era Ole Gunnar Solskjaer kemudian Ralf Ragnick dan sekarang Erik Ten Hag, susah dipahami kenapa duet Fred dan Scott McTominay selalu menjadi pilihan utama dan masih dipertahankan.
Peran kedua pemain ini cukup random, baik untuk menyerang maupun bertahan. Komunikasi keduanya juga nampak kurang padu dimana ketika Fred naik, McTominay juga ikut-ikutan berada di area penyerangan, bukan malah mencoba mempertahankan posisi gelandang bertahan.
Apa yang diharapkan dengan menempatkan Marcus Rasfhord sebagai ujung tombak. Penampilan yang kurang mengesankan musim lalu meski bagus di pra-musim kemarin, tentunya bukan pilihan yang tepat.
Meski ia disokong dengan Sanco, Fernandes dan juga Erikssen, tetap saja Rashford bukanlah tipikal penyerang murni. Dan bisa dilihat kontribusi yang ia berikan pada pertandingan semalam seperti apa.
MU terlalu sibuk mengejar Frenkie de Jong dan lupa kalau lini depan butuh perhatian serius. Mengharapkan Cristiano Ronaldo sudah tidak bisa lagi karena ia sepertinya sudah setengah hati berada di MU. Sementara Anthony Martial juga sering tidak konsisten dengan peformanya.
Jadi, untuk musim ini apa fans MU tetap optimis tsunami trofi atau sudah rela tsunami air mata?
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: