Berdasarkan hasil rapat Exco PSSI, Kompetisi Liga 1 2022/2023 diputuskan akan berlangsung tanpa degradasi. Keputusan ini pun dipandang oleh banyak pihak sebagai blunder karena berpotensi meningkatkan kecurangan dalam pertandingan.
Dengan tidak adanya sistem degradasi ini, maka tim-tim yang berada di papan bawah akan merasa aman. Pasalnya, mereka akan tetap berlaga di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan meski pada akhir musim nanti menempati posisi tiga terbawah.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra alias Teco pun tidak setuju dengan dihapuskannya degradasi ini. Sebab, ini akan menurunkan kualitas liga lantaran tim-tim papan bawah bisa kehilangan motivasi untuk keluar dari zona merah.
“Kemudian soal Liga 1, baru kita bicara ada 6 tim yang berjuang di atas dan ada beberapa tim yang berjuang di bawah klasemen. Saat tidak ada degradasi, menurut saya yang di papan atas tetap kerja keras untuk bisa juara, sementara tim yang ada di bawah sudah hilang fokus karena tidak ada degradasi. Ini situasi buat hilang kualitas di Liga Indonesia,” kata Teco, dikutip dari laman resmi Bali United.
Baca Juga: Bakat Marselino Ferdinan Dipantau Scouting Belanda dan Siap Diboyong ke Eropa!
Lebih parahnya, ini akan menimbulkan potensi meningkatnya kecurangan. Sebab, bisa saja oknum tertentu menjual hasil pertandingan kepada tim papan atas yang sedang bersaing memperebutkan gelar.
Saat ini klasemen sementara Liga 1 2022/2023 diduduki oleh PSM Makassar dengan koleksi 37 poin. Sementara tim yang ada di posisi keenam, Borneo FC, punya torehan 32 poin.
Baca Juga: Unik! Jadi Pemain Terbaik di Zambia Dapat Hadiah 5 Papan Telur
Secara matematis, enam tim peringkat teratas ini sangat berpotensi memperebutkan gelar. Hal ini tentunya semakin membuka peluang untuk melakukan kecurangan, karena banyak tim yang masih serius memburu poin.
“Saya juga pernah di Amerika dan ada dua liga tapi tidak naik turun (promosi-degradasi) dan situasi tidak bagus. Seharusnya memang ada degradasi biar kualitas kompetisi semakin bagus,” papar Teco membagikan pengalamannya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: