Legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert (Instagram/@patrickkluivert9)
Legenda sepak bola Belanda, Patrick Kluivert, ternyata pernah terseret ke dalam kasus pembunuhan. Bahkan, hal ini sempat mengancam kariernya sebagai pesepak bola dan membuatnya merasa dihantui.
Momen ini sendiri terjadi pada tahun 1995. Ketika itu Kluivert merupakan bintang baru sepak bola Belanda usai mengantarkan Ajax Amsterdam juara Liga Champions 1994/1995.
Kendati demikian, pada September 1995 ia terlibat dalam sebuah kecelakaan horor. Saat itu usia Kluivert masih 19 tahun. Mobil BMW M3 yang dikendarainya menabrak mobil lain lantaran dipacu hingga lewat batas dan hilang kendali.
Kecelakaan ini membuat supir Kluivert meninggal dunia. Namun, yang menjadikan kasus ini semakin heboh karena Kluivert juga melibatkan seorang sutradara Belanda berusia 56 tahun dan teman wanitanya.
Baca Juga: Manchester City Dinanti Sanksi Berat, Begini Respons Erik ten Hag
Dalam pengakuannya, Kluivert mengaku memang mengendarai mobil hingga mencapai kecepatan di atas rata-rata. Ia pun sempat terancam hukuman mati karena mengemudi dengan cara yang sangat berbahaya.
Meski begitu, pada akhirnya Kluivert hanya dijatuhi hukuman untuk melakukan 240 jam pelayanan masyarakat dan dilarang berada di jalanan selama 18 bulan. Ia sendiri mengaku sangat dihantui oleh peristiwa ini.
“Kecelakaan itu akan menghantui saya selama sisa hidup saya, itu adalah hal yang mengerikan, yang mengubah seluruh hidup saya terbalik. Saya berada di pengadilan sesaat sebelum Ajax kalah di final Liga Champions (1996/1996) dari Juventus dan saya telah dijatuhi hukuman,” kata Kluivert.
Baca Juga: Sergio Ramos Cetak Gol, Ekspresi Lionel Messi Curi Perhatian Netizen
“Satu menit saya adalah idola publik, pahlawan sepak bola Belanda dan menit berikutnya mereka membantai saya karena apa yang telah saya lakukan,” lambungnya.
Untungnya, Patrick Kluivert mampu bangkit dari keterpurukan ini. Ia bahkan mengembangkan kariernya ke Italia dan Spanyol dengan bergabung bersama klub raksasa seperti AC Milan dan Barcelona.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: