Trofi Piala Dunia (Reuters/Agustin Marcarian)
INDOZONE.ID - Presiden FIFA, Gianni Infantino, memiliki ide gila dengan menyarankan negara Palestina dan Israel menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia. Ide ini muncul lantaran Infantino ingin mencoba mendamaikan kedua negara tersebut yang sudah berkonflik selama puluhan tahun.
Tentunya sudah menjadi rahasia umum bahwa Palestina dan Israel memiliki konflik berkepanjangan terkait kepemilikan wilayah, politik, dan agama. Bahkan, sampai saat ini kedua negara tersebut masih bersitegang.
Sementara itu, Gianni Infantino percaya bahwa sepak bola semestinya menjadi alat untuk perdamaian di dunia. Tak ayal, ia menginginkan agar Palestina dan Israel menjadi tuan rumah bersama, yang diharapkannya sebagai langkah awal untuk terciptanya perdamaian kedua negara.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tegaskan Stadion si Jalak Harupat Siap Gelar Piala Dunia U-17 2023
"Mengapa kita tidak bisa memimpikan Piala Dunia di Israel dan negara-negara tetangganya? Dengan Kesepakatan Abraham, mengapa kita tidak menggelar Piala Dunia di Israel bersama para tetangga mereka di Timur Tengah dan Palestina," kata Gianni Infantino, dikutip dari The Athletic.
Presiden FIFA, Gianni Infantino (REUTERS/Cesar Olmedo)
Kesepakatan Abraham sendiri merupakan perjanjian hubungan antara Israel dengan sejumlah negara Arab, seperti Sudan, Bahrain, Maroko, hingga Uni Emirat Arab (UEA). Perjanjian ini ditandtangani pada 2020 lalu.
Hadirnya kesepakatan tersebut membuat FIFA optimistis bahwa penyelenggaraan Piala Dunia oleh Palestina dan Israel bukanlah hal yang mustahil. Usulan Infantino terkait kerja sama Palestina dan Israel untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia ini ia lontarkan pada 2021 lalu.
Baca Juga: Usai Menangi Piala Super Eropa, Pep Guardiola Bidik Piala Dunia Antar Klub
Menariknya, Perdana Menteri Israel saat itu, Naftali Bennett, menyambut antusias ide Infantino tersebut. Ia bahkan berencana untuk membuat Israel menjadi salah satu negara tuan rumah Piala Dunia 2030.
“Selamat datang di Israel, Presiden FIFA Gianni Infantino. Senang bertemu dengan Anda dan mendengar ide Anda tentang Israel yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 bersama dengan tetangga Arab kami. Itu adalah tujuan yang coba kami upayakan," kata Naftali Bennett di Twitter.
Saat ini masih belum ditentukan negara mana yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030. Sebab, bidding baru akan dilakukan pada satu sampai dua tahun ke depan.
Jika merujuk pada jatah giliran tuan rumah Piala Dunia, semestinya penyelenggaraan turnamen akbar tersebut pada 2030 nanti dilaksanakan di Amerika Selatan atau Afrika.
Sebagaimana diketahui, Piala Dunia 2018 dilangsungkan di Eropa (Rusia), Piala Dunia 2022 di Asia (Qatar), Piala Dunia 2026 di Amerika Tengah dan Utara (Meksiko, Kanada, Amerika Serikat). Tentu akan menjadi kontroversi jika Piala Dunia 2030 kembali dihelat di Asia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Athletic