Amarah Membara, STY Dikeluarkan dengan Kartu Merah oleh Wasit Francois Letexier
INDOZONE.ID - Pertandingan perebutan satu tiket tersisa untuk Olimpiade Paris 2024 antara Timnas Indonesia VS Guinea di Clairefontaine, Paris, pada Kamis (9/5/2024), berakhir dengan kontroversi setelah pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dikeluarkan dari lapangan setelah mendapatkan kartu merah.
Pelatih asal Korea Selatan itu dikeluarkan dari lapangan setelah mendapatkan kartu kuning kedua dari wasit Francois Letexier.
Keputusan tersebut diambil setelah Shin melakukan protes keras terhadap hadiah penalti kedua yang diberikan kepada Guinea oleh Francois pada menit ke-73. Protetes Shin terjadi setelah Algassime Bah dinilai dilanggar oleh Alfeandra Dewangga di kotak terlarang.
Shin Tae-yong menganggap bahwa tekel Dewangga terhadap Algassime bersih mengenai bola. Namun, protes keras yang diajukan oleh Shin tidak disetujui oleh wasit Francois.
Bahkan, sebelum Algassime mengeksekusi tendangan penalti, Shin mendapatkan kartu kuning kedua dan akhirnya dikeluarkan dari lapangan.
Kartu merah yang diberikan kepada Shin Tae-yong tidak hanya menimbulkan reaksi sedih dari timnas Indonesia, tetapi juga menimbulkan amarah di kalangan penggemar dan pecinta sepak bola Indonesia.
Meskipun tendangan penalti yang dieksekusi oleh Algassime masih menyamping, kehadiran Shin di pinggir lapangan sangat penting bagi timnya, terutama dalam mengatur strategi dan memberikan instruksi kepada pemain.
Amarah Membara, STY Dikeluarkan dengan Kartu Merah oleh Wasit Francois Letexier
Meskipun terjadi kontroversi, hasil pertandingan tetap menjadi sorotan utama. Hingga momen kartu merah diberikan kepada Shin Tae-yong, skor masih 0-1 untuk keunggulan Guinea berkat gol penalti yang dicetak oleh Ilaix Moriba pada menit ke-29.
Bahkan hingga menit terakhir, sehingga Indonesia dipastikan gagal melanjutkan perjuangannya di Olimpiade Paris 2024.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Amatan