INDOZONE.ID - Baru-baru ini, para fans klub sepak bola asal La Liga Spanyol, yaitu Real Madrid tengah berbahagia usai klub jagoannya jadi juara UEFA Champions League untuk yang ke-15 kalinya. Real Madrid sukses mengalahkan tim asal Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund dengan skor 2-0.
Selain menjadi juara Champions League, di musim 2023/2024 ini, Madrid sukses menjadi juara La Liga dan Piala Supercopa de Espana musim ini.
Dengan raihan 3 piala di musim ini, Real Madrid berhasil menambah perolehan piala mereka dengan total 131 piala baik di ajang domestik maupun Internasional.
Baca Juga: Megahnya Ruang VIP Super Box Real Madrid di Stadion Santiago Bernabeu
Bagi para pecinta sepak bola, Real Madrid juga dikenal dengan kandangnya yang bernama Estadio Santiago Bernabeu.
Nama stadion ini diambil dari nama salah satu Presiden Real Madrid yang memiliki nama sama. Bagaimanakah jasa Santiago Bernabeu bagi perkembangan Real Madrid di jagat sepak bola dunia? Ini dia pembahasannya.
Stadion Santiago Bernabéu. (Photo/Twitter/@realmadriden)
Santiago Bernabeu de Yeste, seorang pemain sepak bola legendaris kelahiran Montealegre, Albacete, Spanyol kelahiran 8 Juni 1895.
Sepanjang kariernya, Ia bermain sebagai penyerang di Real Madrid. Di masa kecilnya, Santiago tinggal di Almansa, sebelum akhirnya pindah ke kota Madrid.
Santiago bergabung bersama Real Madrid Junior sejak tahun 1909. Hanya butuh waktu 2 tahun bagi Santiago untuk bisa bergabung dengan klub inti Real Madrid.
Sampai di tahun 1920, karier Santiago di Real Madrid mencapai titik puncaknya usai dirinya ditetapkan sebagai kapten tim.
Masih di tahun 1920, Santiago sempat pindah ke klub rival, yaitu Atletico Madrid. Namun, Beliau hanya berada di Atletico selama 1 tahun saja. Santiago pun kembali ke Real Madrid sejak saat itu sampai dirinya pensiun di tahun 1926.
Pasca pensiun, Santiago memulai kariernya sebagai pelatih di Real Madrid. Beliau melatih Madrid pada musim 1926/1927.
Setelah itu, Santiago mulai mendapatkan jabatan tertinggi di Real Madrid dengan menjadi direktur klub, kemudian Beliau mendapat kenaikan jabatan sebagai asisten manajer.
Santiago menjabat sebagai petinggi klub sampai tahun 1935. Saat masa Perang Sipil Spanyol di tahun 1936, Liga Spanyol sempat dihentikan. Kala itu, Santiago pernah bergabung sebagai prajurit di pihak Nasionalis.
Setelah Perang Sipil Spanyol berakhir, Santiago menjadi orang yang paling berjasa dalam membangun kembali Real Madrid, mulai susunan organisasi dalam klub, jajaran staf sampai para pemainnya.
Di bawah kepemimpinannya, Real Madrid menjadi tim terkuat baik di Liga Spanyol maupun di kejuaraan Internasional.
Fun fact, di tahun 1955 Santiago bertemu dengan Bedrignan dan Gustav Sebes di Ambassador Hotel, Paris, Perancis untuk membicarakan sebuah turnamen antar klub di Eropa. Turnamen inilah yang nantinya kita kenal sebagai UEFA Champions League.
Ide tentang pembuatan turnamen Liga Champions itu datang dari seorang jurnalis dari media L'Equipe bernama Gabriel Hanot, bersamaan dengan adanya upaya untuk menggantikan turnamen Latin Cup yang saat itu masih menjadi turnamen bergengsi bagi klub sepak bola dari Perancis, Spanyol, Portugal dan Italia.
Di tahun kedua Liga Champions pada 1957, turnamen Latin Cup resmi ditutup. Sepanjang sejarahnya Latin Cup, hanya 3 klub yang menjadi Raja dengan perolehan masing-masing 2 piala, yakni Real Madrid, Barcelona dan AC Milan.
Pada tahun ketiga Liga Champions, sempat ada insiden yang menimpa klub Manchester United. Ini adalah insiden kecelakaan pesawat yang terjadi di kota Munchen, Jerman.
Saat itu, Manchester United baru saja bertanding melawan klub asal Serbia, yaitu Red Star Belgrade. Mereka berhasil menang dari Red Star Belgrade dengan agregat 5-4, membuat mereka bisa melaju ke babak semifinal Liga Champions.
Ketika dalam perjalanan pulang, pesawat yang membawa jajaran klub Manchester United beserta sejumlah supporter dan jurnalis sempat mengalami masalah saat hendak lepas landas usai mengisi bahan bakar di kota Munchen.
Dari percobaan lepas landas yang dilakukan, masalahnya terletak pada mesin bagian kiri dari pesawat, ditambah dengan suasana kota Munchen yang sedang bersalju membuat upaya lepas landas terkendala.
Naas, saat mencoba lepas landas untuk yang ketiga kalinya, sayap kiri pesawat tiba-tiba patah dan membuat pesawat hilang kendali.
Pesawat tersebut terjatuh dan menimpa rumah salah satu warga. Bagian ekor pesawat juga patah dan menimpa truk yang tengah terparkir di lokasi.
Sialnya, truk tersebut bermuatan bahan bakar, sehingga memicu ledakan yang turut mengenai bangkai pesawat.
Dari total 44 orang penumpang pesawat, 23 orang meninggal dunia dan 21 orang lainnya mengalami luka-luka. Ada 8 orang pemain dan 3 orang staf Manchester United yang menjadi korban jiwa.
Kecelakaan pesawat yang menimpa skuad Manchester United di Munchen, Jerman.
Di samping itu ada 2 orang jurnalis dan 10 orang supporter yang turut menjadi korban meninggal atas kejadian tersebut.
Salah satu pemain legendaris Manchester United yang menjadi korban luka-luka dalam kejadian tersebut adalah Sir Bobby Charlton. Saat itu, Beliau baru bergabung ke dalam tim senior MU selama 2 tahun.
Di sisi lain. 2 pemain legendaris MU lainnya, yakni Johnny Berry dan Jackie Blanchflower juga menjadi korban luka-luka dalam kejadian. Tapi setelah insiden itu, mereka harus pensiun akibat luka serius yang dialami.
Pasca kejadian, Santiago Bernabeu turut memberikan dukungan moral kepada para pemain dan jajaran staf tim Manchester United.
Dengan jumlah pemain yang tersisa, Manchester United bisa kembali bermain di babak semifinal Liga Champions. Namun sayang, langkah mereka harus terhenti usai kalah dari AC Milan dengan agregat 2-5.
Selama kepemimpinan Santiago Bernabeu, Real Madrid berhasil memenangkan 6 trofi Liga Champions, 2 trofi Latin Cup, 1 trofi International Cup, 16 trofi La Liga, 6 trofi Copa del Rey dan 1 trofi Copa Eva Duerte.
Santiago menjabat sebagai Presiden Real Madrid sejak tanggal 11 September 1943 hingga akhir hayatnya di tanggal 2 Juni 1978.
Suasana di dalam Santiago Bernabeu.
Soal stadion Santiago Bernabeu, stadion ini sudah dibangun sejak bulan Oktober 1944 dan memakan waktu selama 3 tahun dalam proses pembangunannya. Stadion ini resmi dibuka pada 14 Desember 1947 dengan kapasitas 85.000 orang penonton.
Pada 19 April 1956, stadion ini pernah mencatat rekor penonton terbanyak dengan jumlah 125.000 orang penonton pada partai Real Madrid melawan AC Milan.
Selama masa pembangunannya, yang bertugas sebagai arsitek asli dari stadion ini ada 2 orang, yaitu Manuel Munoz Monasterio dan Luis Alemany Soler. Di tahun 1988 saat proyek ekspansi stadion digelar, pihak klub menunjuk Antonio Lamela sebagai arsiteknya.
Baca Juga: Perpisahan Emosional Toni Kroos di Santiago Bernabeu: Akhir Era Sang Maestro
Selain di tahun 1988, Antonio juga dipercaya sebagai arsitek stadion dalam proyek ekspansi pada periode 1989-1993 dan 2002-2005.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Wikipedia