INDOZONE.ID - Pakar TNT Sports, James Horncastle, mengatakan bos Barcelona Hansi Flick telah "menemukan cara membangkitkan jiwa monster" Robert Lewandowski, ketika mantan striker Bayern Munich itu mencetak gol ke-96nya di Liga Champions saat berhasil menggasak Young Boys 5-0 Selasa lalu.
Tim La Liga itu kesulitan untuk melaju jauh di Liga Champion dalam beberapa musim terakhir, namun keberhasilan mantan pelatih Timnas Jerman, Hansi Flick, membantu Robert Lewandowski mencetak dua gol di kemenangan 5-0 atas Young Boy menaikan potensi Barcelona untuk dapat berbicara banyak di musim ini ucap pakar TNT Sports James Horncastle.
Kemenangan meyakinkan itu buat tim Hansi Flick bangkit dari kekalahan di laga pembuka Liga Champions melawan AS Monaco, serta keberhasilan Lewandowski yang mencetak golnya ke-95 dan ke-96 melanjutkan tren yang baik di awal musim ini.
Baca Juga: UEFA Melarang Fans Barcelona Nonton Langsung Laga Tandang Liga Champions karena Rasisme
Lewandowski menjadi pemain andalan di tim Bayern Munich asuhan Flick pada 2019-2021, striker Polandia tersebut dikenal sebagai salah satu penyerang paling produktif di dunia.
Namun pemain berusia 36 tahun itu kesulitan menemukan performa terbaiknya di bawah asuhan pelatih Barca sebelumnya, Xavi, mencatatkan musim dengan gol terendah sejak 2014-15 dan hanya mencetak tiga gol di Liga Champions saat Barca tersingkir di babak perempat final.
Lewandowski Cetak Hattrick di Laga Barcelona VS Valencia
Horncastle merasa Flick memiliki formula yang tepat untuk membuat striker veteran itu kembali menjadi monster di depan gawang.
“Kembali ke tahun lalu, dia kesulitan untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, di bawah Xavi,” kata Horncastle. “Hansi Flick jelas mengenalnya, telah menemukan cara untuk membangkitkan jiwa monsternya.
Baca Juga: Barcelona Takluk 4-2 di Kandang Osasuna, Hansi Flick: Ini Tanggung Jawab Saya
“Lewandowski saat ini mendapat lingkungan segar di sekelilingnya. Pedri yang kembali ke tim, Lamine (Yamal) sedang menjalani musim yang luar biasa, keduanya memenangkan Euro bersama Spanyol.
“Mereka membutuhkan kemenangan malam ini setelah apa yang terjadi dua minggu lalu (kekalahan dari Monaco) bisa dibilang Young Boys, tentu saja mereka akan menang, tapi mereka kesulitan di Liga Champions dalam enam tahun terakhir."
2018/2019 jadi musim terbaik terakhir Barca di kompetisi Eropa ketika mereka berhasil masuk sampai babak semi-final, sementara itu klub asal kota Katalan terakhir kali mencapai babak final Eropa pad musim 2014/2015.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Eurosport