Erik Ten Hag saat Manchester United bertanding (REUTERS/Carl Recine)
INDOZONE.ID - Paul Scholes, legenda Manchester United, melontarkan kritik pedas terhadap strategi perekrutan klub di bawah manajer Erik ten Hag. Menurutnya, klub lebih banyak bergantung pada "harapan" daripada memilih pemain yang benar-benar terbukti memiliki kualitas.
Saat ini, Manchester United tengah berada dalam masa sulit, dengan hasil imbang tanpa gol melawan Aston Villa yang memperpanjang rekor tanpa kemenangan mereka menjadi lima pertandingan berturut-turut.
Tim asuhan Ten Hag kini berada di peringkat ke-14 klasemen Premier League, meskipun sudah mengeluarkan dana besar untuk mendatangkan sejumlah pemain baru di musim panas.
Baca Juga: Paul Scholes Khawatir dengan Masa Depan Pemain MU Ini, Siapa Yaa?
Beberapa rekrutan besar seperti Joshua Zirkzee, Matthijs De Ligt, Manuel Ugarte, Leny Yoro, dan Noussair Mazraoui didatangkan setelah musim sebelumnya yang mengecewakan, di mana United hanya finis di posisi ke-8.
Namun, Scholes menilai sebagian besar perekrutan tersebut belum memberikan dampak yang signifikan bagi tim.
Scholes juga mempertanyakan kontribusi beberapa pemain yang langsung direkrut oleh Ten Hag, seperti Rasmus Hojlund dan Lisandro Martinez.
Dia mengungkapkan bahwa kurangnya produktivitas lini depan adalah salah satu masalah terbesar yang dihadapi United saat ini.
"Saya merasa lini depan United kekurangan kualitas yang diperlukan. Tim yang sukses selalu mampu mencetak banyak gol, tetapi lihat kami—hanya lima gol dari tujuh pertandingan," ujar Scholes dalam wawancara dengan SuperSport.
Scholes meragukan apakah Hojlund dan Zirkzee mampu memberikan kontribusi besar untuk tim.
"Apakah Hojlund bisa mencetak 20 gol dalam semusim? Saya rasa tidak. Dan Zirkzee? Saya bahkan tidak yakin apa posisinya. Apakah dia pemain nomor 9 atau nomor 10? Apakah dia bisa mencetak 20 gol? Tidak mungkin."
Scholes juga mengkritik keputusan Ten Hag dalam mendatangkan pemain seperti Ugarte dan De Ligt, yang menurutnya belum banyak memberikan kontribusi di lapangan.
Menurut Scholes, transfer dengan nilai besar seperti itu terasa sia-sia jika pemain-pemain tersebut tidak mendapatkan cukup menit bermain.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Super Sport