Namun, Guardiola menepis anggapan bahwa ini adalah akhir dari era Manchester City.
"Orang-orang mungkin berpikir kami selesai. Tapi kami masih punya peluang. Liverpool pun pernah mengalami masa-masa sulit, namun bangkit kembali."
Guardiola juga menjelaskan setelah jeda internasional, Manchester City akan melakukan reset untuk menyegarkan pikiran tim.
Ia percaya saat para pemain kembali dalam kondisi fit, Manchester City akan kembali tampil maksimal.
"Kami harus membangun performa dari babak pertama yang sangat baik. Kesempatan untuk membalikkan keadaan selalu ada," tegasnya.
Baca Juga: Pesan Terbuka Kyle Walker untuk Penggemar Man City usai Kekalahan atas Brighton
Manajer Brighton, Fabian Huerzeler (REUTERS/Tony O Brien)
Di sisi lain, pelatih Brighton, Fabian Hurzeler, merasa bangga atas kemenangan timnya.
"Kami menunjukkan kepada semua orang bahwa kami bisa mengalahkan siapa pun," kata Hurzeler.
Meski kemenangan hanya memberi tiga poin, Hurzeler berharap kepercayaan diri ini akan menjadi motivasi Brighton untuk bersaing dengan tim-tim besar di Premier League.
Dengan jeda internasional yang semakin dekat, City memiliki waktu untuk mengevaluasi performa mereka.
Namun, dengan Liverpool yang kian menjauh, Guardiola harus segera menemukan solusi agar Manchester City dapat kembali bersaing di papan atas Premier League musim ini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Sky Sports, Mail Sport