Timnas Indonesia saat pertandingan melawan Australia
INDOZONE.ID - Timnas Indonesia dapat sorotan mendalam dalam beberapa tahun terakhir. Bagaimana tidak, Skuad Garuda kembali menunjukkan taringnya sebagai Macan Asia.
Namun, sebelum jadi seperti sekarang, Timnas Indonesia harus berdarah-darah dulu. Jika ditarik ke 10 tahun lalu, Timnas Indonesia bahkan sempat berada di titik nadir.
Ole Romeny Jadi Idola Baru Suporter Timnas Indonesia.
Menarik memang mengulas perjalanan Timnas Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini. Sebab, kamu dapat melihat bagaimana perjuangan Timnas Indonesia untuk ada di fase membanggakan seperti sekarang.
Pada 30 Mei 2015, mimpi buruk menimpa sepak bola Tanah Air dengan jatuhnya sanksi FIFA, berupa pembekuan terhadap PSSI.
Sanksi tersebut merupakan buntut dari konflik kala itu antara PSSI dengan pemerintah, yang diwakili Kemenpora. Menpora Imam Nahrawi bahkan membekukan PSSI melalui surat yang dikeluarkan pada 17 April 2015.
Surat Pembekuan PSSI itu dikeluarkan Menpora Imam Nahrawi karena perebutan kekuasan yang terjadi di dalam induk sepak bola Indonesia tersebut.
Namun, aksi Kemenpora itu termasuk dalam kategori intervensi pemerintah dari kacamata FIFA. Otomatis, itu melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang Suspensi, serta 17 tentang Kebebasan Anggota dan Turunannya.
Pembekuan PSSI otomatis membuat Timnas Indonesia, mulai dari senior hingga kelompok umur, tak bisa ikut serta dalam agenda FIFA.
Untungnya, FIFA masih mengizinkan Timnas Indonesia U-23 untuk berlaga di SEA Games 2015 yang berlangsung di Singapura.
Pada 13 Mei 2016, FIFA pun mencabut sanksi untuk Timnas Indonesia. Pencabutan sanksi tersebut dilakukan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino, dalam Kongres Tahunan FIFA di Meksiko.
Nah, sejak saat itu, Timnas Indonesia pun mampu kembali berlaga di level internasional. Akan tetapi, tantangan-tantangan berat menanti Timnas Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Transfermarkt, Instagram, Antara, Amatan