Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-Yong.
Pada kesempatan ketiga ini, Riedl dihadapkan pada dilema karena hanya boleh memanggil tiga pemain maksimal dari satu klub.
Timnas Indonesia racikan Riedl disangka tak akan mampu berbicara banyak, seperti waktu gugur di fase grup Piala AFF 2014.
Namun, Timnas Indonesia mampu membalikkan semua keraguan itu dengan menembus partai puncak. Sayangnya, Timnas Indonesia kalah dari Thailand sehingga harus puas jadi runner up lagi.
Pencapaian ini sama seperti era pertama Timnas Indonesia bersama Riedl saat menjadi runner up Piala AFF 2010.
Lalu, tongkat kepelatihan Timnas Indonesia pun beralih ke Luis Milla (2017-2018), Bima Sakti Tukiman (2018), dan Simon McMenemy (2018-2019).
Di tangah ketiga pelatih itu, Timnas Indonesia belum mampu mengukir prestasi berarti. Akan tetapi, publik mengingat bagaimana permainan Timnas Indonesia tampak menjanjikan kala ditangani Luis Milla.
Sayangnya, juru taktik asal Spanyol itu tak mampu membawa Timnas Indonesia mengukir prestasi. Luis Milla gagal membawa Timnas Indonesia U-23 gagal juara SEA Games 2017 dan Timnas Indonesia lolos ke semifinal Asian Games 2018.
Baca Juga: Dibantai 0-6 oleh Jepang, Semangat Suporter Timnas Indonesia Dipuji Netizen Negeri Sakura
Setelah Simon McMenemy, PSSI menunjuk Shin Tae-yong (STY) sebagai juru taktik Timnas Indonesia pada akhir 2019. Bersama pelatih asal Korea Selatan (Korsel) itu, Timnas Indonesia mulai menunjukkan taringnya lagi.
Dibantu dengan para pemain keturunan yang mulai membela Timnas Indonesia, Shin Tae-yong meramu strategi terbaik untuk Skuad Garuda.
Racikan Shin Tae-yong membuahkan permainan yang cukup disukai oleh suporter Timnas Indonesia. Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong identik dengan formasi 3-4-3, yang fleksibel saat menyerang dan bertahan.
Meski belum mampu mendatangkan trofi ke Tanah Air, Timnas Indonesia era Shin Tae-yong mampu memenangkan hati rakyat. Berikut prestasi Shin Tae-yong bersama Timnas Indonesia:
Sayangnya, PSSI memutuskan untuk tidak meneruskan kerja sama dengan Shin Tae-yong pada 6 Januari 2025 di tengah perjuangan di Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Transfermarkt, Instagram, Antara, Amatan