INDOZONE.ID - Otoritas Israel meminta warga Israel agar tidak menghadiri pertandingan antara tim nasional mereka dan Prancis yang akan berlangsung di Paris pada Kamis (7/11/2024).
Imbauan ini muncul setelah terjadinya insiden kekerasan di Amsterdam menyusul pertandingan antara klub Israel, Maccabi Tel Aviv, dan Ajax Amsterdam.
Pertandingan di Paris ini dijadwalkan berlangsung seminggu setelah insiden tersebut, yang dikecam sebagai tindakan 'antisemit' oleh para pemimpin Israel, Belanda, dan Eropa.
Baca Juga: Fans Klub Sepak Bola Israel Bikin Rusuh di Amsterdam, Nyanyi Rasis hingga Turunkan Bendera Palestina
Insiden di Amsterdam itu menyebabkan sekitar dua lusin orang terluka.
Dewan Keamanan Nasional Israel pada hari Minggu (10/11/2024) meminta warga Israel, untuk tidak datangi pertandingan tersebut.
"Kami meminta warga Isral menghindari menghadiri pertandingan olahraga atau acara budaya yang melibatkan Israel, terutama pertandingan tim nasional Israel di Paris," kata Dewan Keamanan Nasional Israel itu.
“Sebab, terdapat kelompok-kelompok yang berniat mencelakai warga Israel di sejumlah kota di Eropa. Termasuk di Brussels, kota-kota besar di Inggris, Amsterdam, dan Paris," sambungnya.
Baca Juga: Teriak Free Palestine saat Lawan Klub Israel, Pemain Turki Aral Simsir Terancam Hukuman UEFA
Otoritas Israel juga memperingatkan warganya di luar negeri, untuk tidak menggunakan tanda-tanda yang menunjukkan identitas mereka sebagai warga Israel atau Yahudi.
Kepala kepolisian Paris, Laurent Nunez, menyatakan, pertandingan Prancis-Israel kali ini memiliki risiko keamanan tinggi.
Sebanyak 4.000 petugas keamanan akan dikerahkan di stadion, transportasi umum, dan berbagai lokasi di ibu kota Prancis.
Sebelumnya, otoritas Israel juga menyarankan agar warga menghindari pertandingan bola basket klub Maccabi Tel Aviv yang diadakan di Bologna, Italia, pada Jumat lalu (8/11/2014). Pertandingan tersebut berlangsung tanpa insiden.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com