Manchester United dipecundangi Newcastle.
INDOZONE.ID - Adidas, perusahaan apparel olahraga asal Jerman, memiliki pilihan untuk mengakhiri kontrak senilai £900 juta atau sekitar Rp18,3 triliun dengan Manchester United, apabila klub berjuluk Setan Merah tersebut terdegradasi dari Premier League.
Dalam kesepakatan yang berlangsung selama 10 tahun, Adidas memiliki hak untuk membatalkan kontrak tahunan sebesar £90 juta, dengan pemberitahuan satu musim penuh jika United turun kasta di Liga Inggris.
Sebagai alternatif, Adidas dapat memangkas pembayaran hingga 50 persen menjadi £45 juta selama satu tahun jika situasi buruk itu terjadi.
Spekulasi mengenai ancaman degradasi mencuat setelah pelatih Ruben Amorim menilai bahwa situasi United sangat jelas berada dalam ancaman degradasi.
Penilaian ini muncul setelah penampilan buruk klub yang menderita lima kekalahan dalam enam pertandingan terakhir, termasuk kekalahan 0-2 melawan Newcastle di Old Trafford.
Baca Juga: Ruben Amorim Siap Berjuang untuk Membawa Manchester United Terhindar dari Zona Degradasi
Posisi Manchester United semakin mengkhawatirkan, menjelang pertandingan melawan Liverpool di Anfield.
Saat ini, United berada di peringkat ke-14 klasemen sementara, hanya terpaut tujuh poin dari zona degradasi.
Dalam laporan keuangan yang dirilis pada September 2023, diketahui bahwa Adidas dapat memberikan penalti kepada United jika klub kehilangan tempat di Premier League.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa Adidas dapat mengurangi pembayaran sebesar 50 persen untuk satu tahun, atau bahkan mengakhiri kontrak secara permanen, apabila United tidak lagi berlaga di kasta tertinggi Liga Inggris.
Pada Juli 2023, United memperbarui kontrak dengan Adidas dengan nilai £900 juta hingga 2035 untuk menggantikan perjanjian sebelumnya senilai £750 juta.
Baca Juga: Geser Nike, Liverpool Bakal Reuni dengan Adidas di 2025
Meski demikian, kontrak baru tersebut mencakup penalti tambahan sebesar £10 juta jika United gagal lolos ke Liga Champions. Klausul penalti ini akan berlaku mulai musim 2025-2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Telegraph