Denny Landzaat saat perkuat Timnas Belanda di Piala Dunia 2006
INDOZONE.ID - Mantan pemain Timnas Belanda, Denny Landzaat kini menjadi sorotan penggemar Timnas Indonesia usai ia dikabarkan akan menjadi asisten pelatih Patrick Kluivert di skuad Garuda.
Diketahui, nama Denny Landzaat baru-baru ini dirumorkan akan menemani Patrick Kluivert di Timnas Indonesia bersama dengan Alex Pastoor sebagai asisten pelatih.
Namun, penunjukkan Landzaat sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia menjadi perbincangan warganet. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari keterkaitan mantan pemain Feyenoord itu dengan Republik Maluku Selatan (RMS).
Diketahui, RMS merupakan gerakan separatis masyarakat Maluku yang ingin memisahkan diri dari bagian Indonesia pada 1950 lalu. Akan tetapi, pemberontakan mereka saat itu gagal.
Dari hal tersebut, asal-usul Denny Landzaat dikuliti oleh netizen. Bahkan, mantan punggawa Timnas Belanda medio 2001-2009 itu juga pernah melontarkan kecaman kepada Presiden Republik Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat itu, pada 21 November 2010 lalu, SBY berencana untuk melakukan kunjungan kerja ke Belanda. Tetapi, di saat bersamaan RMS juga mengajukan tuntutan pelanggaran HAM di pengadilan Den Haag.
Bahkan, menurut laporan Tubantia.nl, Landzaat juga mengakui mendapat undangan untuk bertemu dengan SBY bersama pemain Belanda lainnya yang berdarah Maluku seperti Giovanni van Bronckhorst.
Dalam wawancaranya bersama Voetbal International pada 2010 lalu, Landzaat mengecam keras SBY dengan menyebut bahwa orang-orang Indonesia menindas RMS. Ia juga menyebut bahwa di Indonesia tidak ada kebebasan berpendapat.
Baca Juga: Pratama Arhan Gabung True Bangkok United, Karier Internasional Masih Berlanjut!
"Saya dapat undangan melalui kedutaan untuk bertemu dia [Susilo Bambang Yudhoyono] sama seperti Giovanni van Bronckhorst," kata Denny Landzaat dalam wawancaranya pada 2010 lalu yang dikutip dari Voetbal International.
"Tetapi orang-orang itu menindas bangsaku. Jika kalian blak-blakan mendukung perjuangan Maluku, Anda berada dalam bahaya. Tidak ada kebebasan berpendapat di Indonesia, orang-orang dipenjara dan disiksa," ujar mantan pemain Feyenoord itu menambahkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Voetbal International, Tubantia.nl