Kolase foto Pieter Huistra dan Lionel Messi (Instagram/@pieterhuistra/@leomessi)
INDOZONE.ID - Pieter Huistra, pelatih Borneo FC, melontarkan pernyataan yang menarik terkait sistem pembinaan sepak bola di Indonesia.
Ia menilai bahwa minimnya infrastruktur dan dukungan yang memadai membuat perkembangan bakat muda di Indonesia terhambat.
Bahkan, menurut Huistra, jika Lionel Messi lahir di Indonesia, ia mungkin hanya akan menjadi pemain biasa saja tanpa sistem pembinaan yang baik.
Baca Juga: Marc Klok: Pemain Naturalisasi Bukan Solusi Jangka Panjang untuk Timnas Indonesia
Dalam wawancara yang membahas perkembangan sepak bola di Indonesia, Huistra menyoroti minimnya fasilitas di berbagai daerah yang menghambat lahirnya talenta baru.
"Tidak semua desa atau lingkungan di sini memiliki klub sepak bola. Infrastruktur untuk bakat tumbuh menjadi bintang belum ada," ujar Huistra.
Ia menilai, pemain hebat seperti Lionel Messi juga akan sulit berkembang jika tidak didukung oleh infrastruktur yang memadai dan sistem pembinaan yang terstruktur.
“Jika Messi lahir di Indonesia, dia mungkin tidak akan pernah berhasil,” lanjut Huistra dalam pernyataannya kepada NOS.
Baca Juga: Kylian Mbappe Akui Banyak Belajar dari Lionel Messi saat Masih Berseragam PSG
Huistra juga mengamati bahwa pembinaan pemain muda di Indonesia masih sangat bergantung pada sekolah sepak bola (SSB) swasta.
Meski demikian, ia menyebut situasi saat ini sudah lebih baik dibandingkan kondisi satu dekade lalu.
"Orang-orang di sini sangat bergantung pada sekolah sepak bola swasta. Tapi sekarang klub-klub profesional mulai memiliki tim muda," jelasnya.
Saat ini, mayoritas klub Liga 1 telah membangun akademi dengan berbagai tingkatan usia untuk membina pemain muda yang berpotensi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Nos.nl