AC Milan Vs Feyenoord.
INDOZONE.ID - AC Milan pulang dari Belanda dengan tangan hampa. Tim asuhan Sergio Conceicao harus mengakui keunggulan Feyenoord setelah kalah 1-0 dalam leg pertama babak knockout Liga Champions, Kamis dini hari (13/2/25).
Pertandingan di Stadion De Kuip berlangsung ketat. Duel fisik, ketegangan, dan keputusan wasit yang kontroversial mewarnai laga ini.
Satu gol dari Feyenoord di awal laga menjadi pembeda, sementara Milan harus puas dengan kekalahan tipis yang membuat misi mereka semakin berat di leg kedua.
Laga belum genap berjalan lima menit, Milan sudah dikejutkan oleh gol cepat Feyenoord.
Pada menit ke-3, Igor Paixao menerima umpan matang dari Gijs Smal. Tanpa ragu, winger asal Brasil itu melepaskan tembakan ke tiang dekat yang gagal diantisipasi Mike Maignan. De Kuip pun bergemuruh, tuan rumah unggul 1-0 lebih awal dari yang diperkirakan.
Milan berusaha merespons. Sergio Conceicao menurunkan formasi 4-2-3-1, dengan striker anyar Sergio Gimenez sebagai ujung tombak, sementara Joao Felix dipercaya sebagai starter di lini serang.
Namun, lini pertahanan Feyenoord yang dikomandoi oleh David Hancko tampil disiplin, memaksa Rossoneri kesulitan menembus kotak penalti.
Momen menegangkan terjadi di menit ke-20. Feyenoord mendapat hadiah penalti setelah bola menyentuh tangan Fofana di kotak terlarang. Tapi keberuntungan masih berpihak pada Milan. Setelah tinjauan VAR, wasit membatalkan keputusan tersebut.
Hingga turun minum, skor tetap bertahan 1-0 untuk Feyenoord.
Memasuki babak kedua, Milan mencoba meningkatkan intensitas serangan. Namun, Feyenoord tetap berbahaya dengan skema serangan balik cepat.
Pada menit ke-53, kesalahan fatal hampir saja membuat Milan kebobolan lagi. Umpan liar dari Joao Felix berhasil direbut oleh Feyenoord yang langsung melancarkan serangan balik. Carranza mendapat ruang tembak, tetapi tendangannya masih melebar di sisi kiri gawang Maignan.
Milan akhirnya mendapat peluang emas di menit ke-71. Tijjani Reijnders, yang tampil dominan di lini tengah, melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Namun, bola hanya melayang tipis di atas mistar gawang.
Hingga peluit panjang berbunyi, Milan gagal menyamakan kedudukan. Feyenoord tetap unggul 1-0, sebuah hasil yang memberi mereka keuntungan agregat jelang leg kedua.
Secara statistik, Milan sebenarnya lebih unggul. Rossoneri mendominasi penguasaan bola dan jumlah tembakan, tetapi mereka gagal mengubahnya menjadi gol.
Gol cepat mereka menjadi kunci kemenangan, sementara pertahanan mereka disiplin dalam menjaga keunggulan.
Kekalahan ini menempatkan Milan dalam posisi terjepit. Tertinggal 1-0 secara agregat, mereka tak punya pilihan selain menang di San Siro pada leg kedua, Rabu (19/2/25), jika ingin menjaga asa di Liga Champions.
Satu gol saja tak cukup. Milan harus menang dengan selisih dua gol untuk lolos langsung. Jika hanya menang 1-0, laga akan berlanjut ke babak perpanjangan waktu, sebuah skenario yang tentu ingin mereka hindari.
San Siro akan menjadi ajang pembuktian apakah Rossoneri bisa bangkit dari keterpurukan, atau harus mengakhiri petualangan mereka di Liga Champions lebih cepat dari yang diharapkan?
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Banner Z Creators.