Pemilik sebagian saham Manchester United dari INEOS, Sir Jim Ratcliffe (REUTERS/Phil Noble)
INDOZONE.ID - Manchester United sedang mengalami situasi sulit terkait keuangan klub. Salah satu cara yang diambil adalah merombak departemen pemandu bakat mereka.
Departemen yang saat ini memiliki sekitar 80 pemandu bakat, diperkirakan akan mengalami pemangkasan besar-besaran.
Menurut laporan dari Observer, jumlah pemandu bakat yang dikurangi bisa mencapai 200 orang, sebagai bagian dari perombakan klub.
Pemandu bakat Manchester United, Christopher Vivell (X/@CFCPys)
Pengurangan ini dilakukan sebagai upaya efisiensi, sejalan dengan tren industri sepak bola yang semakin bergantung pada analisis data dalam menilai kemampuan pemain. Hal ini membuat peran pemandu bakat mulai berkurang.
Christopher Vivell yang kini menjabat sebagai direktur perekrutan sementara di Manchester United, diprediksi akan diangkat secara permanen untuk memimpin operasi yang telah dirombak.
Kehadiran Vivell diharapkan mampu membawa pendekatan modern dalam mencari pemain muda berbakat dengan menggabungkan teknologi dan data sebagai dasar pengambilan keputusan transfer.
Baca Juga: Ruben Amorim Bicara soal Targetnya Bawa Manchester United Menjuarai Liga Inggris
Saat ini, Manchester United mempekerjakan sekitar 30 pemandu bakat yang bekerja penuh waktu di berbagai penjuru dunia serta 50 pemandu bakat paruh waktu atau pekerja lepas.
Namun, dengan hadirnya Sir Jim Ratcliffe sebagai salah satu pengambil kebijakan baru di klub, jumlah ini kemungkinan besar akan dikurangi sesuai kebutuhan.
Cara ini tentu memengaruhi proses perekrutan pemain, baik untuk tim utama maupun akademi Manchester United.
Meski begitu, klub tetap berkomitmen untuk mempertahankan kualitas pencarian bakatnya meski jumlah pemandu bakat berkurang.
Akademi Manchester United dikenal sebagai salah satu akademi terbaik di dunia. Selama bertahun-tahun, akademi ini telah melahirkan banyak pemain hebat yang sukses di level senior. Beberapa di antaranya adalah:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Guardian, Observer