Moises Caicedo saat bermain di Chelsea (Instagram/@moises_caicedo55)
INDOZONE.ID - Emmanuel Petit memberikan peringatan kepada Chelsea terkait masa depan Moises Caicedo.
Menurut Petit, klub asal London tersebut harus melepas hingga 15 pemain terlebih dahulu sebelum mempertimbangkan menjual Caicedo pada bursa transfer musim panas mendatang.
Sebagai pemain termahal dalam sejarah Liga Inggris, Moises Caicedo mengalami kesulitan pada musim perdananya di Stamford Bridge.
Setelah resmi bergabung dari Brighton, Caicedo sempat menolak tawaran pindah ke Liverpool dan diproyeksikan menjadi bagian penting dalam duet lini tengah bersama Enzo Fernandez, yang juga dibeli dengan harga 100 juta poundsterling.
Baca Juga: Tebus Kesalahan, Enzo Fernandez Sumbang Dana ke Yayasan Anti Diskriminasi dan Rasis
Sayangnya, harapan tersebut belum sepenuhnya terwujud. Caicedo dan Fernandez dinilai masih kesulitan memenuhi ekspektasi sebanding dengan harga transfer fantastis mereka.
Meski begitu, perkembangan Caicedo di bawah asuhan pelatih anyar, Enzo Maresca, menjadi sorotan tersendiri di tengah perjalanan Chelsea musim ini.
Di sisi lain, Moises Caicedo kini menjadi buruan klub Liga Pro Arab Saudi, Al-Nassr. Klub tersebut diyakini mampu menawarkan kesepakatan menggiurkan yang bisa memberikan keuntungan finansial bagi Chelsea.
Namun, Emmanuel Petit menegaskan bahwa Chelsea tidak boleh tergoda untuk melepas Caicedo.
Baca Juga: Chelsea Terancam Kehilangan Moises Caicedo Usai Dilirik Al-Nassr, Harga Selangit Tak Jadi Halangan
Petit menilai bahwa Chelsea harus menolak segala tawaran yang datang untuk Caicedo.
Menurutnya, Caicedo merupakan salah satu pemain terbaik yang dimiliki Chelsea saat ini dan sudah mulai memperlihatkan alasan mengapa klub rela membayar mahal untuknya.
Ia menilai bahwa Chelsea memang perlu melakukan perombakan skuad, tetapi ada sekitar 15 pemain lain yang seharusnya dilepas lebih dulu sebelum mempertimbangkan untuk menjual Caicedo.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Metro UK