Ole Romeny saat bermain di Timnas Indonesia (REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana)
INDOZONE.ID - Pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu, memberikan peringatan kepada skuad asuhannya untuk tidak lengah dalam menghadapi Timnas Indonesia, terutama dalam duel satu lawan satu melawan striker andalan mereka, Ole Romeny.
Dalam sesi konferensi pers yang digelar di Suita pada Senin (9/6/2025), Moriyasu menilai, Timnas Indonesia memiliki lini depan yang patut diwaspadai karena kemampuan mereka dalam mencetak gol cukup berbahaya.
“Mereka punya beberapa pemain dengan kualitas untuk mencetak gol,” ujar Moriyasu dikutip dari Gekisaka, ketika ditanya secara khusus mengenai Romeny, yang telah mencetak tiga gol dalam tiga pertandingan terakhir bersama Indonesia.
“Banyak pemain mereka punya kemampuan individu yang bagus, jadi setiap pemain kami harus bertanggung jawab dalam duel satu lawan satu dan berusaha memenangkannya,” lanjutnya.
Baca Juga: Ketajaman Ole Romeny: 3 Gol di 3 Laga Bersama Timnas Indonesia
Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu (REUTERS/Hamad I Mohammed)
Menurut Moriyasu, cara paling efektif untuk menghentikan ketajaman lini depan Timnas Indonesia bukanlah dengan mengandalkan kemampuan individu semata.
Ia menegaskan, permainan kolektif menjadi cara untuk meredam ancaman dari para penyerang Timnas Indonesia.
Menurut Moriyasu, fokus hanya pada satu pemain bukanlah strategi yang bijak, sebab pemain Timnas Indonesia memiliki kemampuan menyerang yang cukup merata dari berbagai lini.
Baca Juga: Patrick Kluivert: Timnas Indonesia akan Berikan Penampilan Terbaik saat Lawan Jepang
Moriyasu menambahkan, timnya harus mempersiapkan diri secara menyeluruh menghadapi gaya bermain Indonesia yang agresif dan terorganisir.
Ia meminta para pemainnya untuk tampil solid sebagai sebuah kesatuan demi meraih kemenangan di pertandingan terakhir babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Gekisaka