INDOZONE.ID - Jorge Martin, salah satu pembalap MotoGP yang tengah naik daun, baru saja mencuri perhatian dunia lewat kemenangan impresifnya di GP Solidaritas Barcelona.
Kemenangan ini tak hanya menambah koleksi trofinya, tetapi juga semakin mengokohkan statusnya sebagai salah satu pembalap top di kelas premier MotoGP.
Langkah besar pun diambil Martin untuk musim 2025, dengan bergabung bersama Aprilia.
Keputusan ini jelas punya misi besar, membawa pabrikan asal Italia itu bersaing di puncak klasemen.
Namun, bukan hanya aksinya di lintasan yang membuat Martin jadi sorotan.
Cara dia mengelola penghasilan, terutama dalam industri balap motor yang penuh dengan tantangan finansial, menjadi pembicaraan yang menarik.
Dalam sebuah wawancara di kanal YouTube, Martin mengungkap bagaimana perjalanan keuangan para pembalap, mulai dari level bawah hingga MotoGP.
Baca Juga: Dominan di WSBK, Akankah Kolaborasi Toprak Razgatlioglu dan Phil Marron Terjadi di MotoGP?
"Di Moto3, saya mulai mendapatkan penghasilan. Saat bergabung dengan tim Aspar di level dunia, saya menandatangani kontrak senilai sekitar 30-40 ribu euro," ujar Martin saat diwawancara podcast YouTube Tengo un Plan.
Meski jumlah itu terasa besar untuk remaja, Martin mengungkapkan bahwa di Moto3, ada pembalap lain yang bahkan mendapatkan lebih banyak.
"Beberapa pembalap Moto3 bahkan bisa memperoleh hingga 150 ribu euro atau lebih. Namun, seringkali hanya sebagian kecil dari jumlah itu yang benar-benar menjadi milik mereka, karena sebagian besar uang tersebut digunakan untuk mendukung karier balap mereka," jelasnya.
Ketika naik ke Moto2, situasinya bahkan lebih baik. Banyak pembalap yang bisa menabung bahkan berinvestasi.
"Kebanyakan pembalap di Moto2 sudah bisa mendapatkan penghasilan yang cukup baik. Mereka dapat mulai menabung atau berinvestasi. Meski begitu, masih ada juga yang harus mengeluarkan biaya besar demi tetap berkompetisi," tambah Martin.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube