Selasa, 17 JUNI 2025 • 13:37 WIB

Saudara di Dua Timnas Berbeda: Cerita Menarik dari Lapangan Hijau

Author

Para Pemain Bola Bersaudara

INDOZONE.ID - Fenomena saudara kandung yang membela negara berbeda dalam sepak bola internasional tidak hanya mencuri perhatian publik, tetapi juga menjadi bukti bahwa identitas dan pilihan karier bisa melampaui batas-batas keluarga. Dari benua Eropa hingga Amerika Latin, kisah-kisah ini memperlihatkan bagaimana darah yang sama bisa berujung pada bendera yang berbeda. Berikut kisah-kisah menarik dari para pemain bersaudara yang menapaki jalan berlainan di kancah sepak bola dunia.

Kevin Prince dan Jerome Boateng: Dua Darah, Satu Kota, Dua Bendera Berbeda

Jerome Boateng saat berhadapan dengan kakaknya Kevin-Prince Boateng saat laga Jerman vs Ghana di Piala Dunia 2014 (X @InstantFoot)

Kevin-Prince Boateng dan Jerome Boateng lahir di Berlin, Jerman. Meski berasal dari keluarga yang sama dan lahir di negara yang sama, pilihan tim nasional mereka berbeda.
Kevin-Prince, lahir pada 6 Maret 1987, memutuskan membela Ghana, tanah asal ayahnya. Ia sempat bermain untuk klub-klub besar seperti AC Milan dan kini telah pensiun.

Sementara itu, sang adik, Jerome Boateng, yang lahir pada 3 September 1988, memilih memperkuat Jerman dan saat ini bermain untuk klub LASK, salah satu tim di Austria. Jerome pernah membela Manchester City, Bayern Munchen, dan Lyon.
Mereka pernah berhadapan secara langsung dalam Piala Dunia 2010 dan 2014.

Inaki dan Nico Williams: Satu Klub, Dua Negara

Inaki dan Nico Williams saat membela Athletic Bilbao (X @_Futbolero_)

Kisah unik datang dari keluarga Williams. Inaki Williams lahir di Bilbao, Spanyol, pada 15 Juni 1994, dan sang adik, Nico Williams, lahir di Pamplona, Spanyol, pada 12 Juli 2002. Meski keduanya bermain untuk klub yang sama, Athletic Bilbao, mereka memilih tim nasional yang berbeda.

Inaki memutuskan membela Ghana, negara asal orang tuanya, setelah merasa kesempatannya bersama Spanyol terbatas. Sementara Nico tetap memperkuat Spanyol.
Di Piala Dunia 2022, keduanya mencatat sejarah sebagai saudara kandung yang tampil di ajang tersebut dengan membawa nama dua negara berbeda.

Baca juga: Dari Diego Maradona Hingga Gianluigi Buffon: Pesepak Bola Dunia di Balik Karakter Captain Tsubasa

Granit dan Taulant Xhaka: Rivalitas di Tengah Darah yang Sama

Granit dan Taulant Xhaka

Granit Xhaka dan Taulant Xhaka lahir di Basel, Swiss, masing-masing pada 27 September 1992 dan 15 Maret 1991. Meski dibesarkan di Swiss, mereka memilih jalur internasional yang berbeda.

Granit menjadi gelandang andalan Timnas Swiss sekaligus kapten, dan kini bermain untuk Bayer Leverkusen setelah sebelumnya pernah menjadi kapten Arsenal.
Sebaliknya, Taulant yang bermain di FC Basel memilih memperkuat Albania, tanah kelahiran orang tua mereka.

Keduanya pernah berhadapan dalam laga dramatis di Euro 2016, menciptakan momen penuh emosi bagi keluarga Xhaka. Kala itu, Swiss menang 1-0 atas Albania.

Thiago & Rafinha Alcantara: Pilihan Hati Dua Talenta Brasil–Spanyol

Thiago dan Rafinha Alcantara (X @ActuFoot_)

Thiago dan Rafinha Alcantara adalah anak dari legenda Brasil, Mazinho. Thiago lahir di San Pietro Vernotico, Italia, pada 11 April 1991. Ia pernah membela Barcelona, Bayern Munchen, dan kini Liverpool, serta memperkuat Timnas Spanyol.

Rafinha, adiknya, lahir di Sao Paulo, Brasil, pada 12 Februari 1993. Setelah sempat bermain untuk tim junior Spanyol, Rafinha memilih untuk mewakili Brasil di level senior. Ia pernah bermain untuk Paris Saint-Germain, Inter Milan, dan Barcelona.

Meskipun dibesarkan dalam tradisi sepak bola yang sama, mereka memilih identitas internasional yang berbeda.

Ramiro dan Rogelio Funes Mori: Kembar dengan Dua Bendera

Ramiro dan Rogelio Funes Mori

Kembar identik asal Argentina, Ramiro dan Rogelio Funes Mori, lahir di Mendoza pada 5 Maret 1991. Ramiro kini memperkuat klub Argentina, Estudiantes LP, dan merupakan bagian dari skuad Argentina, dengan pengalaman di Everton, Villarreal, dan Al-Nassr.

Sebaliknya, Rogelio yang bermain untuk Monterrey di Liga Meksiko memilih membela Meksiko setelah mendapat kewarganegaraan dan memanfaatkan perubahan aturan FIFA yang memperbolehkan perpindahan negara untuk pemain berkewarganegaraan ganda.
Dua saudara kembar, dua tim nasional, dan dua jalan yang tetap saling mendukung.

Cristian dan Max Vieri: Kakak-Adik dari Italia dan Australia

Cristian dan Max Vieri

Cristian Vieri dan Max Vieri lahir di dua benua berbeda. Cristian, lahir di Bologna, Italia, pada 12 Juli 1973, adalah legenda yang pernah bermain untuk Inter Milan dan Timnas Italia. Beberapa klub yang pernah dibelanya antara lain Atalanta, Juventus, Atlético Madrid, Lazio, dan AC Milan.

Sementara adiknya, Max Vieri, lahir di Sydney, Australia, pada 22 Juli 1978, sempat memperkuat Timnas Australia serta bermain untuk beberapa klub di Asia dan Oseania.
Meski satu darah, pilihan mereka mencerminkan perjalanan hidup yang unik dan lintas benua.

Paul, Florentin dan Mathias Pogba: Tiga Bersaudara, Dua Warna Kebangsaan

Paul Pogba saat bertemu salah satu adiknya, Florentin Pogba (X @IFTWC)

Keluarga Pogba menghadirkan cerita menarik dari tiga saudara yang mengambil jalan berbeda. Paul Pogba lahir di Lagny-sur-Marne, Prancis, pada 15 Maret 1993, dan dikenal luas sebagai bintang Timnas Prancis serta mantan pemain Manchester United dan Juventus.

Sementara saudara kembarnya, Florentin dan Mathias Pogba, lahir di Conakry, Guinea, pada 19 Agustus 1990. Mereka memilih memperkuat Guinea, negara asal keluarga mereka.
Florentin saat ini bermain di klub Belgia bersama RE Virton, sedangkan Mathias sempat membela klub-klub kecil di Eropa sebelum pensiun. Tiga bersaudara, dua tim nasional, satu ikatan darah.

Tijjani dan Eliano Reijnders: Cinta Tanah Air dari Dua Perspektif

Tijjani dan Eliano Reijnders

Kisah saudara Reijnders menyoroti pilihan identitas dalam sepak bola modern. Tijjani Reijnders lahir di Zwolle, Belanda, pada 29 Juli 1998, pernah membela klub AC Milan dan kini bermain untuk Manchester City serta Timnas Belanda.

Adiknya, Eliano Reijnders, lahir di Zwolle pada 23 Oktober 2000, dan bermain untuk PEC Zwolle. Ia memilih menjadi warga negara Indonesia dan debut bersama Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dukungan penuh dari Tijjani untuk Eliano menunjukkan bahwa meski bendera berbeda, semangat keluarga tetap menyatu. Tijjani bahkan menyatakan harapan untuk bisa bertemu Eliano di Piala Dunia suatu hari nanti.

Dalam sepak bola, ikatan keluarga bisa menyatukan, tapi juga memecah pilihan di lapangan internasional.

Baca juga: Eliano Reijnders Bakal Bela Timnas Indonesia, Berikut ini 5 Pesepak Bola Kakak Beradik yang Bela Tim Nasional Berbeda

Pilihan membela negara berbeda bukan sekadar formalitas administratif, melainkan keputusan yang lahir dari pengalaman hidup, identitas budaya, dan peluang karier. Cerita para saudara ini menjadi bukti bahwa darah bisa sama, tetapi bendera bisa berbeda dan sepak bola memberi panggung untuk semuanya bersinar.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Transfermarkt.co.id