Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong merasa panitia SEA Games 2021 tak berlaku adil pada skuad Garuda Muda. Hal ini berkaitan dengan pemberian lapangan latihan yang dinilai tidak layak.
Menurut juru taktik asal Korea Selatan itu, sudah semestinya panitia memberikan lapangan latihan yang layak dan berstandar internasional kepada "Garuda Muda" agar dapat mempersiapkan diri dengan maksimal menjelang pertandingan.
"Kami seharusnya diperlakukan secara 'fair play'. Saya merasa kami dirugikan selama berlatih di Vietnam," ujar Shin usai laga perdana Indonesia di Grup A SEA Games 2021 kontra Vietnam, Jumat (6/5), dikutip dari keterangan PSSI yang diterima di Jakarta.
Shin Tae-yong menyebut bahwa lapangan latihan yang dipakai oleh anak-anak asuhnya tidak lebih baik kualitasnya daripada lapangan sekolah dasar.
Baca juga: Imbang Lawan Thailand, Shin Tae Yong Mulai Puji Timnas Indonesia
Pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu bahkan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah melihat lapangan seburuk itu dalam 30 tahun kariernya di dunia sepak bola.
Shin menebak-nebak apakah kondisi tersebut disengaja atau tidak. Yang pasti, dia memastikan timnya kecewa dengan panitia SEA Games Vietnam.
"Situasi ini tentu mengecilkan hati kami. Padahal Vietnam mendapatkan lapangan yang sangat baik. Mereka mendapatkan keuntungan sebagai tuan rumah. Meski begitu, kami akan tetap mempersiapkan diri dengan baik di turnamen ini," tutur Shin.
Pada pertandingan pertamanya di Grup A SEA Games 2021 yang berlangsung di Stadion Viet Tri, Phu Tho, Vietnam, Jumat (6/5), Indonesia takluk 0-3 dari Vietnam.
Kekalahan itu membuat Indonesia berada di peringkat keempat klasemen sementara Grup A, di atas tim juru kunci Timor Leste yang pada laga sebelumnya ditundukkan Filipina 0-4.
Posisi ketiga dihuni Myanmar yang belum bertanding, kemudian Vietnam mengisi tangga kedua dengan tiga poin. Puncak klasemen dihuni Filipina yang unggul selisih gol dari Vietnam.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: