Wasit Janny Sikazwe yang meniup peluit akhir pertandingan pada menit ke-85 di Piala Afrika 2021 lalu, terpilih jadi bagian ofisial Piala Dunia 2022.
Sebelumnya, wasit asal Zambia itu menuai kontroversi setelah meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan lebih awal dari seharusnya di laga penyisihan grup Piala Afrika 2021 antara Tunisia kontra Mali Januari lalu.
Awalnya, Janny meniup peluit akhir 5 menit sebelum waktu normal babak kedua habis. Kemudian, dia meniup peluit panjang lagi beberapa detik sebelum menit ke-90.
Terlepas dari keputusan kontroversialnya itu, Janny ditunjuk FIFA untuk memimpin pertandingan lagi di Piala Dunia Qatar akhir tahun ini.
FIFA menunujuk sebanyak 36 wasit utama, 69 asisten wasit (hakim garis), dan 24 ofisial VAR (video assistant referee) untuk turnamen akbar sepak bola sejagat raya tersebut, termasuk wasit wanita untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Baca Juga: Conte Diiming-imingi Bonus Rp45 Miliar Jika Tottenham Masuk Liga Champions Musim Depan
Stephanie Frappart, yang memimpin final Piala Prancis awal bulan ini, Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang adalah 3 wasit wanita pertama yang dipilih untuk memimpin Piala Dunia, bersama dengan 3 asisten wasit wanita juga.
Adapun perwakilan wasit Liga Premier di Qatar November mendatang yakni Michael Oliver dan Anthony Taylor serta 4 asisten wasit Inggris.
Mengenai keputusan kontroversial Janny Sikazwe di pertandingan Piala Afrika 2021 lalu, sang wasit pun buka suara. Dia mengaku meniup peluit akhir pertandingan lebih cepat dari waktu normal karena tidak tahan cuaca panas menyengat di Kamerun.
"Saya telah melihat orang-orang pergi untuk tugas di luar negeri dan kembali dengan peti mati. Saya sangat dekat untuk kembali seperti itu. Saya beruntung saya tidak mengalami koma," kata Janny kepada media Zambia.
[VIDEO]: Zambian referee Janny Sikazwe ended the match between Mali & Tunisia in the 85th minute, restarted it, before ending it in the 89th minute. #AFCON2021 pic.twitter.com/XhhmhahpHb
— The African Voice (@teddyeugene) January 12, 2022
“Para dokter mengatakan kepada saya bahwa tubuh saya tidak mendingin. Itu hanya beberapa saat sebelum (saya akan) koma, dan itu akan menjadi akhirnya. Saya pikir Tuhan menyuruh saya untuk mengakhiri pertandingan. Dia menyelamatkan saya," sambungnya.
Sang wasit pun dibawa ke rumah sakit setelah pertandingan berakhir dan mendapat perawatan medis akibat sengatan teriknya matahari.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: