Sebelum eranya lord Harry Maguire yang jadi kapten kesebelasan Manchester United (MU), ada satu nama pemain sekaligus pemimpin di Setan Merah yang paling ditakuti dan disegani yakni Roy Keane.
Gen Z mungkin dan sepertinya banyak yang tidak mengenal pemain yang satu ini. Saat ini, sangat jarang menemukan tipikal pemain sekaligus pemimpin seperti Keane.
Pemilik nama lengkap Roy Maurice Keane ini lahir pada 10 Agustus 1971 di Mayfield, Cork, Irlandia. Di MU, ia bermain untuk MU sejak tahun 1993 hingga 2005 dan berposisi sebagai gelandang.
Baca Juga: Recharge Energi Selama Absen Piala Dunia 2022, Erling Haaland Makin Haus Gol di Man City
Keane disebut-sebut sebagai salah satu pemain terbaik di eranya. memiliki gaya permainan yang agresif dan kompetitif, sehingga dia dipercaya menjadi kapten Setan Merah dalam kurun waktu 1997-2005.
Dihormati sekaligus Ditakuti
Sebagai seorang pemimpin, Roy Keane nyaris tanpa celah baik di dalam lapangan maupun di luar lapangan. Sikapnya yang tegas kepada para pemain selalu ia tunjukkan dan tanpa pandang bulu.
Begitu pun di luar lapangan, ia begitu dihormati sekaligus ditakuti. Bahkan, seorang Roy Keane nyaris membuat mantan pemain Barcelona Gerard Pique kencing di celana.
Baca Juga: Kacau! Pique Ngaku Pernah Hampir Buang Air Besar di Celana Gara-gara Roy Keane
Pique yang pernah menjadi bagian dari MU periode 2004-2008 sebelum ditarik lagi oleh Blaugrana mengungkapkan jika ia pernah membuat Keane marah besar di ruang ganti.
"Jadi kami duduk di sana menunggu bos (Sir Alex Ferguson) untuk datang dan bicara kepada kami, dan aku duduk tepat di samping Roy Keane. Tiba-tiba terdengar suara getaran lirih. Aku menyadari bunyi itu dari telepon seluler yang aku pasang pada mode getar dan berada di kantong celana," Pique mengisahkan seperti dikutip dari The Players Tribune.
Keane sontak beraksi dengan andangan matanya tertuju ke mana-mana lalu berteriak.
"Ponsel siapa itu?!'.Sialan Punya Siapa. Itu?. Akhirnya aku menjawab dengan, bisik-bisik seperti bocah kecil, 'Mohon maaf, itu punyaku'," kata Pique.
Keane langsung meledak! Ia mencak-mencak di depan semua orang dan kejadian tersebut nyaris membuat Pique buang air di celana.
"Luar biasa sekali, aku sampai nyaris buang air di celana. Tapi itu pelajaran bagus. Kini, semua sudah beda sekali. Seluruh pemain muda asyik dengan iPhone-nya sebelum laga. Tapi waktu itu, di 2006? Dunia amat berbeda. Anda tak boleh seperti itu, khususnya di MU saat ada Roy," ungkapnya.
Membunuh Karir Alf-Inge Haaland
Roy Keane punya rivalitas sengit dengan Alf-Inge Haaland yang tidak lain merupakan ayah dari Erling Haaland. Saat itu Keane bermain untuk MU sedangkan Alf-Inge berseragam Man City.
Puncak rivalitas mereka terjadi saat Derby Manchester 2001. Keane menghajar lutut kanan Alf-Inge lewat tekel kerasnya dan langsung dihadiahi kartu merah. Belum selesai di situ Roy Keane juga memaki Alf-Inge saat sedang tersungkur.
Baca Juga: Reuni dengan Gary Neville dan Roy Keane, Ronaldo Cuekin Legenda Liverpool Ini
Tekel tersebut sengaja dilakukan Keane untuk membalaskan dendam kepada Alf-Inge empat tahun sebelumnya. Dia sakit hati dengan perkataan kasar Alf-Inge, yang saat itu masih bermain untuk Leeds United,
Pelanggaran keras Roy Keane kepada Alf-Inge tersebut berujung tragis. Cedera lutut Alf-Inge tidak pulih sepenuhnya dan pria Norwegia itu dipaksa pensiun dini pada 2003.
Jadi Pelatih
Usai Pensiun di Glasgow Celtic pada tahun 2006, Keane memulai karir melatihnya dengan menahkodai Sunderland. Musim pertamanya sebagai manager Sunderland, dia membawa timnya dari urutan 23 klasemen ke puncak saat kompetisi Coca-Cola.
Dia juga berhasil membawa Sunderland berpromosi ke Liga Utama Inggris pada 29 April 2007 dan seminggu kemudian, menjadi juara liga divisi satu.
Saat ini Keane melanjutkan karirnya dengan menjadi asisten dari tim nasional Republik Irlandia yang merupakan negara asalnya.
Artikel Menarik Lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: