Rabu, 04 OKTOBER 2023 • 06:45 WIB

Kisah Fandi Ahmad: Bomber Andalan Singapura yang Pernah Tolak Ajax demi Gabung Klub Indonesia

Author

Penyerang legendaris Singapura, Fandi Ahmad.

INDOZONE.ID - Timnas Singapura sempat memiliki sosok penyerang buas pada diri Fandi Ahmad. Bahkan karena ketajamannya, Fandi sempat membuat klub papan atas Liga Belanda, yaitu Ajax Amsterdam, kepincut padanya.

Fandi pun sempat tiga hari menjalani trial bersama Ajax. Pada masa trial tersebut, Fandi berhasil mencuri perhatian jajaran pelatih Ajax yang kala itu masih diasuh oleh juru taktik legendaris, yakni Johan Cruyff.

Namun Fandi justru membuat keputusan mengejutkan beberapa hari usai menjalani trial bersama Ajax. Ya, Fandi justru melabuhkan pilihannya ke klub Liga Indonesia, yaitu Niac Mitra.

Lantas seperti apa perjalanan karier Fandi yang sempat menolak tawaran dari Ajax dan lebih memilih berkarier di Liga Indonesia bersama Niac Mitra? Maka dari itu, simak penjelasan dari INDOZONE berikut.

Baca Juga: Kisah Keirrison: Sempat Disebut Bakal Jadi Titisan Romario, Justru Berakhir sebagai Pembelian Gagal Barcelona!

Awal Karier Fandi Ahmad sebagai Pesepakbola

Fandi memang sudah memiliki obsesi tinggi untuk menjadi pesepakbola profesional sejak masih berusia kanak-kanak. Meski untuk mewujudkannya, Fandi harus melewati jalan yang terjal.

Ya, Fandi harus berjualan nasi lemak untuk bisa menyambung hidup. Cobaan Fandi semakin menjadi-jadi saat berusia 12 tahun kala kedua orang tuanya bercerai, dan akhirnya tinggal bersama kakek dan neneknya.

Penyerang legendaris Timnas Singapura, Fandi Ahmad.

Fandi Ahmad memulai karier sepak bolanya di Singapura FA pada 1979. Awalnya, Fandi bermain di posisi gelandang, namun berkat pelatih Singapura FA saat itu, yakni Jita Singh, ia digeser ke depan menjadi seorang penyerang.

Perjudian Jita Singh pun membuahkan hasil positif, lantaran Fandi justru mampu menjalankan peran barunya tersebut dengan sangat baik. Bahkan kala mentas di Piala Malaysia 1980, Fandi berhasil menyarangkan 8 gol dan mengantarkan Singapura FA jadi juara.

Baca Juga: Jelang Dinaturalisasi PSSI, Jay Idzes Pamer Rasa Bangganya kepada Media Belanda

Fandi Ahmad Jadi Rebutan Banyak Klub

Berkat penampilan impresifnya, Fandi pun mendapatkan banyak ketertarikan dari sejumlah klub, termasuk dua tim asal Eropa yaitu Young Boys (Swiss) dan Ajax (Belanda). Bahkan Ajax sudah menyodorkan kontrak tiga musim kepada Fandi.

Penyerang legendaris Singapura, Fandi Ahmad.

Hal tersebut tidak lepas dari penampilan Fandi yang memang sangat mengesankan selama menjalani trial bersama Ajax. Namun sebuah keputusan berani diambil oleh Fandi dengan menolak tawaran Ajax dan lebih memilih melanjutkan karier di Indonesia bersama Niac Mitra.

Bersama Niac Mitra, kebintangan Fandi semakin menjadi-jadi. Ya, Fandi berhasil mempersembahkan gelar Galatama untuk Niac Mitra sekaligus menjadi pencetak gol turnamen dengan torehan 13 gol.

Namun pada 1983, Fandi terpaksa harus angkat kaki dari Niac Mitra karena adanya larangan menggunakan jasa pemain asing. Alhasil, Fandi pun akhirnya menerima tawaran dari klub Liga Belanda lainnya, FC Groningen.

Kiprah Fandi Ahmad di Sepak Bola Eropa

Bersama FC Groningen, Fandi sendiri diikat kontrak berdurasi dua tahun. Namun ia harus melewati 10 pekan usai gabung FC Groningen karena mengalami cedera.

Akan tetapi setelah pulih dari cederanya, Fandi langsung unjuk gigi kala menjalani debutnya bersama FC Groningen di Liga Belanda. Ya, Fandi berhasil mencetak dua gol dalam kemenangan 2-0 atas Go Ahead Eagles.

Penyerang legendaris Singapura, Fandi Ahmad.

Hanya berjarak tiga hari, Fandi kembali menampilkan performa mengesankan sebagai ujung tombak FC Groingen. Fandi berhasil menjadi pahlawan kemenangan FC Gronigen atas Inter Milan dengan brace-nya di ajang Piala UEFA (sekarang Europa League).

Popularitas Fandi di Belanda khususnya penggemar FC Groningen pun melesat. Bahkan Fandi terpilih sebagai pemain paling populer oleh penggemar FC Groningen, terutama usai mencatatkan 10 gol dari 29 penampilannya.

Baca Juga: Erick Thohir Upayakan Bujuk FIFA Sunat Hukuman Larangan Suporter Liga 1 dan 2

Fandi Ahmad Kembali ke Asia Tenggara

Perjalanan karier Fandi di Belanda sendiri hanya bertahan sampai 1985. Setelah itu, Fandi memutuskan untuk kembali menjalani kariernya di Asia Tenggara.

Penyerang legendaris Singapura, Fandi Ahmad.

Kuala Lumpur FA menjadi klub pertama Fandi di Asia Tenggara, usai menjalani karier gemilang di Belanda. Setelah itu, Fandi pun sempat membela beberapa klub macam OFI Crete, Singapura FA, Geylang United, dan mengakhiri karier pemainnya di Singapore Armed Forces.

Usai pensiun, Fandi sendiri tidak bisa lepas dari sepak bola dan sempat dipercaya menjadi pelatih di sejumlah klub termasuk melatih tim Liga Indonesia, yaitu Pelita Jaya. Fandi juga sempat ditunjuk sebagai juru taktik Timnas Singapura pada 2018.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Berbagai Sumber