Jumat, 01 MARET 2024 • 17:25 WIB

Disanksi Larangan Bermain Selama 4 Tahun karena Kasus Doping, Karir Paul Pogba Sudah Tamat?

Author

Gelandang Juventus, Paul Pogba.

INDOZONE.ID - Tampaknya karir Paul Pogba sebagai pesepakbola profesional semakin menuju akhir. Padahal ia pernah menjadi salah satu gelandang top dunia.

Dilansir dari Reuters (1/3/2024), Pogba dilarang bermain empat tahun oleh pengadilan anti-doping Italia pada hari kamis setelah pemenang Piala Dunia itu dinyatakan positif testosteron saat berada di Juventus.

Meskipun Pogba mengatakan dia akan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga yang berbasis di Swiss.

Putusan tersebut kemungkinan besar tidak akan dibatalkan oleh pemain internasional Prancis. Pasalnya, dia tidak menunjukkan alasan yang meringankan atas kegagalan tesnya.

Baca Juga: Eric Dier Tetap Setia di Bayern Munich, Kepergian Tuchel Tidak Memengaruhinya

Hasil positif diumumkan pada bulan September, berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada 20 Agustus setelah pertandingan Juventus di Udinese.

Pogba tidak bermain pada pertandingan Serie A tersebut melainkan berada di bangku cadangan.

Pemain Juventus, Paul Pogba (Twitter/@paulpogba)

Pogba memutuskan untuk tak lakukan tawar-menawar hukum dengan badan hukum anti-doping di Italia dengan begitu kasus terkait diadili di depan pengadilan anti-doping negara tersebut.

Pogba mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dirinya masih merasa sangat yakin bahwa ia tidak bersalah.

Baca Juga: Bali United Training Center: Bukti Nyata Kemajuan Sepak Bola Indonesia

“Keputusan itu tidak benar. Saya merasa sedih, terkejut, serta patah hati sebab semua yang sudah saya bangun dalam karir bermain sepak bola profesional telah direnggut dari saya,” kata Paul Pogba.

“Pada saat saya bebas nanti dari batasan hukum, cerita selengkapnya akan jadi jelas, Akan tetapi saya tak pernah secara sadar dan sengaja mengkonsumsi suplemen apa pun yang melanggar peraturan mengenai anti-doping," lanjutnya.

Keputusan CAS bisa memakan waktu satu tahun penuh, setidaknya itulah jangka waktu yang biasanya terjadi kecuali salah satu pihak mendorong proses jalur cepat dan pihak lain menyetujuinya.

Hukuman empat tahun merupakan sanksi standar pada kode anti-doping dunia akan tetapi bisa dikurangi apabila seorang atlet bisa membuktikan mengenai dopingnya tidak disengaja, jika hasil tes positif yang merupakan akibat dari kontaminasi atau jika mereka memberikan “bantuan besar” untuk membantu penyelidik. .

Pogba dikenal karena keserbagunaannya, fisiknya, dan ketajamannya dalam mencetak gol. Ketika ia kembali ke Manchester United pada tahun 2016, klub tersebut membayar Juventus dengan biaya transfer yang memecahkan rekor dunia sebesar 105 juta euro ($113 juta).

Pogba bergabung kembali dengan Juventus pada tahun 2022 tetapi berjuang dengan cedera, hanya bermain dalam enam pertandingan Serie A musim lalu dan dua pertandingan musim ini. Dia absen dari perjalanan Prancis ke final Piala Dunia 2022 karena cedera lutut.

Pogba membantu Prancis memenangkan Piala Dunia sebelumnya, mencetak gol dalam kemenangan 4-2 atas Kroasia di final. Pogba telah bermain di lapangan hijau sebanyak 178 match untuk Juventus dari tahun 2012.

“Sebagai seorang atlet profesional sepakbola, saya tak akan pernah melakukan apapun untuk meningkatkan performa diri saya dengan memakai zat terlarang dan tak pernah menghina maupun menipu sesama atlet serta pendukung tim mana pun yang telah saya dukung, atau pesaing saya,” kata Pogba.

Kontrak Pogba bersama Juventus sedianya akan habis pada Juni 2026 namun kini bisa diputus lebih awal. Klub Turin belum memberikan komentar mengenai hukuman tersebut.

Kasus doping ini menyusul penyelidikan polisi yang sedang berlangsung di Prancis atas tuduhan bahwa Pogba menjadi sasaran termasuk kakak laki-lakinya Mathias, yang membantah melakukan kesalahan apa pun.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters