Jumat, 24 MEI 2024 • 07:00 WIB

Cesc Fabregas Sarankan Arsenal Lakukan Ini untuk Putus Dominasi Manchester City

Author

Cesc Fabregas.

INDOZONE.ID - Cesc Fabregas memberikan masukan kepada mantan klubnya, Arsenal, untuk memutus dominasi Manchester City musim depan.

Fabregas mengungkap bahwa salah satu kunci bagi Arsenal untuk memutus dominasi Manchester City pada musim depan, adalah membeli penyerang kelas dunia pada jendela transfer musim panas ini.

Diketahui, Arsenal hampir saja menjuarai Liga Inggris musim 2023/24 usai mereka menang 2-1 atas Everton pada pekan terakhir Liga Inggris pada akhir pekan lalu.

Akan tetapi, The Gunners harus kembali merelakan gelar Liga Inggris jatuh kembali ke Manchester City, yang meraih kemenangan telak 3-1 atas West Ham pada pekan terakhir.

Alhasil, anak asuh Mikel Arteta harus mengakhiri musim di posisi kedua dengan koleksi 89 poin, berselisih dua poin dari The Citizens yang mengukuhkan gelar juara dengan koleksi 91 poin.

Hal itu terjadi karena tidak ada pencetak gol terbanyak, dengan Bukayo Saka berada di posisi ke-8 dalam perburuan penghargaan sepatu emas Liga Inggris.

Sebagai perbandingan, Erling Haaland sukses membukukan 27 gol di Liga Inggris musim ini, sekaligus menjadi penghargaan keduanya dalam dua musim beruntun.

Baca Juga: Ederson Akan Melakoni Laga Terakhir Bersama Man City di Final Piala FA?

Tak hanya itu, Phil Foden juga mengungguli pemain Arsenal manapun dalam urusan mencetak gol, dengan Gabriel Jesus dan Eddie Nketiah hanya mampu mencetak 9 gol, terlebih Kai Havertz lebih sering dipasang sebagai False Nine. Hal itu membuat Cesc Fabregas yakin bahwa The Gunners butuh penyerang baru.

“Saya pikir itu lucu karena suatu hari Anda menonton kedua pertandingan pada waktu yang sama dan ketika Anda memikirkannya Anda berkata, 'Wow, Man City pada dasarnya memiliki dua tim yang bisa memenangkan Liga Premier'," kata Fabregas dalam wawancaranya sebagaimana yang dikutip dari Mirror pada Kamis (23/5/2024).

“Arsenal tidak melakukan hal ini, jadi bagi saya itu adalah segalanya. Ya, mereka memang membutuhkan sedikit kedalaman untuk terus menekan, mendorong, mendorong sepanjang musim dan tidak selalu bergantung pada Saka atau [Declan] Rice atau [Thomas] Partey jika dia cedera atau tidak, atau pada [William] Saliba,” tutur legenda Arsenal medio 2003-2011 tersebut menjelaskan.

“Tapi juga, menurut pendapat saya dan dia melakukannya dengan sangat-sangat baik, tapi jelas itu bukan posisi utamanya Havertz, dia menjalani musim yang fantastis, tapi jika Arsenal bisa mendapatkan striker top yang bisa menjamin Anda mencetak 30 gol dalam satu musim, maka mereka akan semakin dekat untuk mendapatkannya [gelar],” ujar eks pemain Timnas Spanyol yang kini menjabat sebagai asisten pelatih Como 1907.

Diketahui, Kai Havertz didatangkan oleh Arsenal dari Chelsea pada musim panas lalu untuk menggantikan posisi Granit Xhaka di posisi gelandang.

Akan tetapi, pemain Timnas Jerman tersebut mengalami kesulitan untuk beradaptasi mengisi posisi striker murni, sehingga Mikel Arteta menggeser posisi Havertz sebagai false nine.

Baca Juga: 6 Pemain yang Sukses Menjuarai Liga Usai Tinggalkan Arsenal, Ada Olivier Giroud hingga Samir Nasri

Alhasil, Havertz sukses mencetak 9 gol dan 6 assist di 14 pertandingan terakhir musim ini, dengan Arsenal terlihat sebagai tim yang sempurna. Hal itu membuat Arteta tidak yakin bahwa timnya membutuhkan striker baru.

“Kami adalah tim yang mencetak lebih banyak gol di Premier League. Dari mana pun, karena kenyataannya kami tidak punya striker yang bisa mencetak 35 atau 40 gol. Jadi kami harus menjalaninya, kami punya banyak kualitas lainnya,” kata Arteta dalam wawancaranya pada April 2024 lalu.

“Hari ini adalah hari untuk tetap mendukung para pemain, karena mereka telah memberi kami begitu banyak dan telah membawa kami dalam perjalanan ini. Saya pikir itu adalah mentalitas pada saat-saat itu [melewatkan peluang]. Kami melihat kurangnya pengalaman pada momen-momen itu dan tidak terlalu sering berada di momen itu,” tutur pelatih yang juga pernah menjabat kapten Arsenal tersebut menambahkan.

“Perlu ada lebih banyak urgensi dalam penutupan perdagangan. Semua hal ini merugikan Anda, tetapi Anda ingin melihat bola masuk ke dalam kotak dan urgensi itu tidak ada. Itu adalah kurangnya pengalaman dalam pertandingan-pertandingan besar, dan mengetahui apa yang harus dilakukan pada saat-saat kritis tersebut,” tutur mantan asisten pelatih Pep Guardiola tersebut menandaskan.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.

Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Mirror.co.uk