INDOZONE.ID - Timnas Inggris secara mengejutkan kalah atas Islandia pada laga persahabatan yang digelar pada Sabtu (8/6/2024).
Bertanding di depan pendukungnya sendiri di Wembley, Timnas Inggris harus mengakui kekalahan 1-0 atas Islandia. Satu-satunya gol yang dicetak oleh Islandia dicetak oleh Jon Dagur Porsteinsson pada menit ke-12.
Dari kekalahan tersebut tentunya menjadi modal yang kurang baik bagi Timnas Inggris jelang laga Euro 2024 melawan Serbia. Tentu saja, kekalahan atas Islandia menjadi kekalahan pertama The Three Lions sejak Euro 2016 lalu.
Lantas, apa faktor kunci yang membuat anak asuh Gareth Southgate kalah atas Islandia, Berikut ini tim Soccer Indozone akan mengulas 5 faktor kekalahan Timnas Inggris atas Islandia sebagaimana yang dilansir dari Mirror UK. Yuk simak!
Baca Juga: Digosipkan Gak Bahagia Bersama Man City, Chelsea Siap Ajukan Tawaran Fantastis ke Julian Alvarez
Lini Pertahanan Timnas Inggris Bermasalah
Timnas Inggris memiliki banyak penyerang berkualitas di ajang Euro 2024 pada pekan depan. Tetapi, The Three Lions memiliki masalah pada lini pertahanan mereka. Absennya Harry Maguire karena cedera tentunya menjadi kerugian bagi Gareth Southgate.
Sebab, peran Harry Maguire di lini pertahanan Inggris terbilang cukup vital. Ia selalu diandalkan Southgate dalam 3 turnamen terakhir yaitu Piala Dunia 2018, Euro 2020 dan Piala Dunia 2022.
Di ajang Euro 2020, duetnya dengan John Stones sukses membawa Three Lions menjadi runner up di ajang Piala Eropa 3 tahun yang lalu.
Dengan absennya Maguire, kini Southgate mengandalkan Kyle Walker, John Stones, Marc Guehi dan Kieran Trippier. Namun, ada juga Ezri Konsa yang bisa diandalkan oleh Southgate di lini pertahanan. Sementara itu, Lewis Dunk belum sepenuhnya menemukan kembali kebugarannya.
Baca Juga: Kasus Pencurian Trofi Piala Dunia 1966 yang Berhasil dipecahkan oleh Seekor Anjing
Islandia Membuktikan Kualitasnya Sebagai Ujian Bagi Inggris
Islandia telah membuktikan diri sebagai ujian sesungguhnya bagi Harry Kane dan kolega. tim asuhan Age Hareide tersebut tampil cukup solid setelah mereka memimpin.
Mengingat Inggris nantinya akan mendapat tantangan serupa di Euro 2024, tetapi ini bisa dijadikan pelajaran berharga bagi anak asuh Gareth Southgate.
Inggris berjuang mati-matian untuk memenangkan duel di lini tengah. Tetapi mereka berhasil menemukan keleluasaannya dengan adanya Anthony Gordon di posisi sayap, meskipun penyelesaian akhirnya cukup mengecewakan.
Pengalaman pada pertandingan ini mungkin tidak berarti apa-apa bagi Timnas Inggris ketika mereka menghadapi tim-tim besar. Tetapi ini akan menjadi ujian yang berharga bagi The Three Lions untuk babak penyisihan grup Euro 2024.
Baca Juga: Diincar Beberapa Klub Besar, Benfica Pagari Joao Neves Dengan Harga 120 Juta Euro
Gordon Membuktikan Kualitasnya di Hadapan Southgate
Tujuh pemain Timnas Inggris harus mengubur mimpinya untuk tampil di Euro 2024 pada pekan ini. Tetapi, hal yang sangat mengejutkan adalah dicoretnya Jack Grealish dari skuad Three Lions.
Pemain berusia 28 tahun tersebut memang tampil kurang mengesankan bersama Man City pada musim lalu, ia hanya mencetak 3 gol dan 3 assist untuk The Citizens di semua kompetisi.
Tetapi, Grealish merupakan talenta yang unik dan sering kali menjadi pemain pembeda di kompetisi tertinggi dan praktis tidak dapat dimainkan dalam kondisi terbaiknya. Performa apik Gordon di Wembley membuat semua mata tertuju kepadanya.
Gordon menjadi pemain paling konsisten bersama Inggris dan bahkan tak jarang juga pemain Newcastle United itu terlihat pemain yang paling banyak menciptakan peluang di babak pertama, meskipun dia menyia-nyiakan peluang emas pada menit ke-14 usai pergerakan apik yang melibatkan Kobbie Mainoo dan Harry Kane.
Tampaknya tidak mungkin, mengingat banyaknya penyerang berkualitas di Timnas Inggris terutama di posisi winger bahwa Gordon akan menjadi starter di laga pembuka Grup C melawan Serbia pada akhir pekan depan.
Tapi, ia telah cukup menunjukkan banyak penampilannya di Wembley untuk mendukungnya masuk ke dalam starting XI.
Baca Juga: Cerita Jurgen Klopp Tolak Tawaran jadi Pundit Demi dukung Dortmund di Final Liga Champions
Teka-teki Posisi Trent Alexander-Arnold di Timnas Inggris
Declan Rice telah mengunci tempatnya di Euro 2024, tetapi masih belum diketahui siapa yang akan mendampinginya di lini tengah. Trent Alexander-Arnold memulai perannya di lini tengah bersama dengan Conor Gallagher pada awal pekan ini.
Sementara itu, Mainoo dan Adam Wharton keduanya bisa menopang Jude Bellingham yang berperan sebagai gelandang serang.
Perdebatan terkait apakah Trent Alexander-Arnold lebih cocok untuk peran sebelumnya sebagai bek kanan atau di posisi lini tengah yang berlangsung selama bertahun-tahun. Sementara, ia memiliki kelebihan untuk memainkan dua posisi tersebut.
Southgate kini memandangnya sebagai gelandang, tetapi dia memberikan nafas bagi Inggris pada laga melawan Islandia dini hari tadi dari posisi bek kanan.
Baca Juga: Batal Bela Timnas Inggris di Euro 2024, Harry Maguire Merasa Sangat Terpukul!
Peluang Timnas Inggris di Euro 2024
Kegagalan Timnas Inggris di Euro 2020 dan Piala Dunia 2022 membuat The Three Lions bertekad untuk akhiri puasa gelar selama 58 tahun di ajang Euro 2024.
Tentu saja, ini menjadi bahan evaluasi bagi Inggris. Hampir sepanjang laga melawan Islandia Declan Rice dan kolega kesulitan untuk membuat khawatir para penggemarnya meskipun mereka unggul dalam penguasaan bola.
Jumlah tembakan mungkin berakhir dengan kemenangan gemilang bagi Inggris, namun itu pun merupakan masalah kuantitas dibandingkan kualitas; hanya satu tembakannya yang tepat sasaran.
Hasil ini dan faktor lainnya tentunya harus dimasukkan ke dalam konteks pembahasan. Bagaimanapun, ini bukanlah tim yang akan turun ke lapangan melawan Serbia akhir pekan depan.
Bellingham sendiri, setelah menjalani musim domestik yang penuh dongeng, akan membuat perbedaan besar. Namun meski demikian, hal ini sebagian besar tidak menginspirasi dan jika ada yang membutuhkan landasan menjelang Euro, maka hal ini akan berhasil.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Mirror