INDOZONE.ID - Owner Chelsea, Todd Boehly, akhirnya angkat bicara mengenai kekhawatiran seputar Financial Fair Play (FFP) dan kemungkinan pengurangan poin Chelsea, dengan menegaskan komitmen klub untuk mematuhi peraturan keuangan UEFA dan Premier League.
Menurut laporan keuangan Chelsea untuk musim 2022/2023, klub ini mencatat pemasukan sebesar £512 juta, yang meningkat enam persen dibandingkan musim sebelumnya.
Namun, ada peningkatan signifikan dalam biaya gaji pemain Chelsea, yang naik hampir 20 persen menjadi £404 juta—menjadikannya yang terbesar kedua di Liga Inggris setelah Manchester City yang mencapai £423 juta.
Di sisi lain, Chelsea juga mengalami kerugian operasional harian sebesar £249 juta, jauh lebih besar dibandingkan Leicester City (£152 juta) dan Aston Villa (£139 juta).
Pendapatan dari Penjualan Pemain
Meski begitu, Chelsea berhasil memperoleh £203 juta dari penjualan pemain dengan keuntungan bersih dari perdagangan pemain sebesar £62.9 juta.
Sementara itu, biaya transfer untuk Mason Mount yang dibayarkan oleh Manchester United baru akan dicatatkan pada musim berikutnya.
Sementara itu, pemain-pemain yang direkrut sejak Januari 2023 setuju untuk pemotongan gaji jika gagal lolos ke Liga Champions.
Komitmen Chelsea Terhadap Aturan FFP
Meskipun situasi keuangan Chelsea menjadi sorotan setelah pengambilalihan klub pada Mei 2022, Boehly menegaskan bahwa klubnya tetap mematuhi semua peraturan keuangan yang ada.
Baca Juga: Community Shield: Tradisi Pembuka Premier League yang Penuh Sejarah dan Kontroversi
"Chelsea selalu berusaha menyeimbangkan kesuksesan di lapangan dengan kewajiban finansial yang harus dipenuhi sesuai dengan aturan UEFA dan Premier League," kata Boehly dalam laporannya.
"Kami telah mematuhi semua ini sejak klub didirikan pada tahun 2012 dan akan terus melakukannya di masa mendatang."
Kritik dan Kekhawatiran dari Suporter Chelsea
Meskipun upaya keras Boehly untuk menenangkan situasi, Chelsea Supporters Trust yang tidak puas merilis sebuah pernyataan tegas.
Mereka menyatakan, "Suasana di antara para pendukung saat ini sangat buruk dan tidak bisa diabaikan.
"Persepsi bahwa Chelsea telah menjadi 'bahan tertawaan', baik di dalam maupun di luar lapangan, semakin menguat. Kami khawatir bahwa opini pendukung telah mengalami perubahan yang signifikan, dan jika situasi ini tidak diperbaiki, hal ini dapat memicu protes yang lebih terorganisir dan berdampak."
Respon Todd Boehly terhadap Kekhawatiran Suporter
Awal bulan ini, Boehly juga meminta para pendukung untuk tetap percaya pada proses yang sedang berlangsung di Stamford Bridge, meskipun ada kekhawatiran yang meningkat.
Dalam wawancaranya dengan Forbes, Boehly mengungkapkan, "Kita hanya perlu memberi waktu pada proses ini untuk berkembang, sehingga pemain-pemain hebat yang kami miliki dapat bertransformasi menjadi sebuah tim yang solid.
"Kabar baiknya adalah semua orang sangat peduli. Tapi sisi buruknya, hal itu juga yang membuat mereka frustrasi. Saya mengerti hal itu, namun kami harus tetap berada di jalur yang benar."
BACA JUGA: Keuangan Sulit, Barcelona Putuskan Dagang Burger di Meksiko
Meski dihadapkan pada ancaman pengurangan poin dan berbagai tantangan finansial, Todd Boehly tetap menegaskan komitmen Chelsea untuk patuh pada aturan FFP.
Boehly percaya bahwa dengan mematuhi peraturan ini, Chelsea akan mampu menjaga keseimbangan antara performa di lapangan dan stabilitas finansial, meskipun jalan yang ditempuh tidak selalu mudah.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Forbes, Football London