INDOZONE.ID - Dalam dunia sepak bola, tak jarang pemain keturunan Indonesia yang berkarier di luar negeri menjadi incaran PSSI untuk memperkuat Timnas Indonesia. Namun, tidak semua pemain berdarah Indonesia bersedia menerima panggilan tersebut.
Beberapa di antaranya memilih untuk tetap fokus mengembangkan karier di negara tempat mereka berkarier atau menolak dengan berbagai alasan pribadi.
Artikel ini akan mengulas 10 pemain berdarah Indonesia yang memutuskan untuk menolak tawaran bergabung dengan Timnas Indonesia, meskipun mereka memiliki potensi besar untuk memperkuat skuad Garuda.
10. Daniel Klein
Daniel Klein, kiper berdarah Bali yang kini bermain untuk FC Augsburg di Jerman, pernah menyatakan ketidakinginannya untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Meskipun belum ada tawaran resmi dari PSSI, Daniel telah menunjukkan sikap tegas bahwa fokus utamanya adalah mengembangkan karier di sepak bola Jerman, yang dianggapnya lebih menjanjikan.
Baca Juga: Sampe 31 Tahun! Cole Palmer Perpanjang Kontrak di Chelsea Hingga 2033
Klein menilai bahwa kesempatan bermain di Eropa lebih penting baginya daripada bergabung dengan Timnas Indonesia.
Kiper muda ini merasa bahwa lingkungan sepak bola di Jerman lebih cocok untuk perkembangan kariernya sebagai pemain profesional. Karena itu, meskipun memiliki darah Indonesia, ia belum mempertimbangkan untuk membela Merah Putih.
9. Kevin Diks Bakarbessy
Kevin Diks, yang saat ini bermain sebagai bek tengah di FC Copenhagen, sempat ditawari untuk bergabung dengan Timnas Indonesia pada tahun 2022. Shin Tae-yong, melihat potensi besar dalam diri Kevin dan berharap dia dapat memperkuat lini belakang skuad Garuda.
Namun, proses naturalisasi Kevin tidak berjalan lancar karena dia tidak menyerahkan dokumen yang diperlukan. Alasan penolakan Kevin baru terungkap belakangan.
Ternyata, dia tidak mendapat restu dari keluarganya untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Meskipun demikian, Kevin Diks tetap fokus pada kariernya di Eropa, di mana ia merasa lebih memiliki peluang untuk berkembang dan bermain di level tertinggi.
8. Jordy Hendrik Nicolaus Wehrmann
Jordy Wehrmann, seorang gelandang serba bisa yang baru saja memulai kariernya di Indonesia bersama Madura United, juga menjadi incaran Shin Tae-yong.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut berharap Jordy bisa memperkuat lini tengah Timnas Indonesia. Namun, meskipun ditawari, Jordy belum pernah memberikan jawaban yang jelas mengenai kesediaannya untuk bergabung dengan tim nasional.
Baca Juga: Resmi! Persikas Subang Jalin Kemitraan dengan EVOS Esports untuk Musim 2024-25
Ketidakjelasan Jordy dalam merespons tawaran ini memunculkan spekulasi bahwa dia mungkin tidak tertarik untuk membela Timnas Indonesia.
Hingga saat ini, Jordy masih belum memberikan penolakan secara resmi, tetapi juga tidak menunjukkan antusiasme untuk bergabung dengan skuad Garuda.
7. Mees Hilgers
Mees Hilgers, seorang bek tengah muda yang bermain untuk FC Twente di Belanda, pernah menjadi salah satu pemain yang sangat diinginkan oleh Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Hilgers, yang memiliki potensi besar setelah memperkuat Timnas Belanda U-21, dianggap sebagai pemain yang bisa memperkuat lini pertahanan Indonesia. Namun, rencana untuk merekrut Hilgers akhirnya batal karena dia tidak mendapat izin dari orang tuanya.
Meskipun lahir di Amersfoort, Belanda, dan memiliki garis keturunan Indonesia, Hilgers memilih untuk tetap bermain di Eropa dan fokus pada kariernya di sana. Keputusan ini membuatnya harus melewatkan kesempatan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia.
6. Jenson Seelt
Jenson Seelt, bek jangkung asal Belanda dengan tinggi 192 cm, pernah masuk dalam daftar pemain yang diinginkan Shin Tae-yong untuk memperkuat Timnas Indonesia U-20.
Janson, yang saat ini bermain untuk Sunderland di kasta kedua Liga Inggris, diproyeksikan untuk memperkuat lini belakang Indonesia dalam Piala Dunia U-20 2023.
Baca Juga: Strategi Transfer Massal Chelsea: Mengapa Todd Boehly Membeli Banyak Pemain Medioker?
Namun, Janson menolak tawaran tersebut dengan alasan bahwa dirinya belum siap untuk membela Timnas Indonesia.
Saat ini, ia fokus membangun karier di League two, di mana ia merasa memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang dan mencapai puncak kariernya sebagai pemain profesional.
5. Pascal Augustus Struijk
Pascal Struijk, bek tengah yang kini bermain untuk Leeds United, juga menolak panggilan dari Timnas Indonesia. Struijk, yang memiliki darah Belanda dan Indonesia, lebih memilih untuk membela Timnas Belanda.
Keputusannya ini didorong oleh ambisinya untuk bermain di level tertinggi sepak bola internasional. Meskipun juga memiliki kewarganegaraan Belgia, Struijk tetap kukuh dengan pilihannya untuk membela Belanda.
Dia telah mengoleksi tiga caps bersama Timnas Belanda, menegaskan bahwa keputusannya untuk tidak bergabung dengan Timnas Indonesia didasari oleh keinginan untuk bermain di kompetisi internasional yang lebih menjanjikan.
4. Jayden Quinn Oosterwolde
Jayden Oosterwolde, seorang bek kiri yang kini membela Fenerbahce di Liga Turki, memiliki darah Indonesia dan Suriname. Meski demikian, dia lebih memilih untuk mengejar mimpinya membela Timnas Belanda.
Baca Juga: Resmi! Manchester City akan Jalani Sidang Pelanggaran Keuangan: Risiko Degradasi dan Denda Menanti
Jayden sempat masuk dalam radar Timnas Belanda U-21, meskipun hingga kini belum dipercaya tampil di tim senior. Keputusan Jayden untuk tidak bergabung dengan Timnas Indonesia menunjukkan fokusnya untuk meraih kesuksesan di Eropa.
Dia ingin mengembangkan kariernya di kompetisi yang lebih kompetitif, meskipun masih memiliki peluang untuk dipanggil Timnas Belanda di masa depan.
3. Emil Audero Mulyadi
Emil Audero, kiper kelahiran Mataram, NTB, yang kini bermain untuk FC Como, menolak tawaran untuk memperkuat Timnas Indonesia. Meskipun memiliki darah Indonesia dari sang ayah, Emil lebih memilih untuk fokus pada kariernya di Eropa, terutama setelah menimba ilmu di akademi Juventus dan bermain untuk Timnas Italia di level usia muda.
Sayangnya, meskipun memiliki potensi besar, Emil tidak mendapat restu dari ayahnya untuk membela Timnas Indonesia. Kini, Audero tetap berjuang untuk menembus Timnas Italia, meskipun persaingan di posisi kiper sangat ketat.
2. Jasper Ter Heide
Jasper yang terakhir kali bermain di Spanyol bersama CF La Nucia, sebenarnya memiliki darah campuran dari Indonesia, Belanda, dan Korea Selatan. Jasper ter Heide pernah diberi kesempatan oleh PSSI untuk bergabung dengan timnas Indonesia.
Baca Juga: Shin Tae-yong Resah Latih Pemain Timnas yang IQ-nya Rendah
Namun, dengan harapan bisa membela tim nasional Korea Selatan, ia menolak tawaran tersebut. Sayangnya, kariernya kini merosot tajam hingga ia tak lagi memiliki klub untuk musim ini. Keputusan yang dulu diambilnya kini justru membuat masa depannya dalam sepak bola terlihat suram.
1. Tijjani Reijnders Lekatompessy
Tijjani Reijnders, gelandang berbakat yang kini menjadi pemain kunci AC Milan, juga menolak tawaran dari PSSI untuk bergabung dengan Timnas Indonesia. Meskipun diinginkan oleh Shin Tae-yong, Reijnders memilih untuk tetap bermain untuk Timnas Belanda, di mana ia telah menunjukkan performa yang luar biasa di EURO.
Keputusan Reijnders untuk menolak bergabung dengan Timnas Indonesia didasarkan pada ambisinya untuk terus berkembang di Eropa dan bermain di level tertinggi. Kini, Reijnders menikmati kariernya di Italia bersama AC Milan dan berharap bisa terus bersinar di kancah internasional bersama Belanda.
Memaksimalkan Potensi yang Ada
Meski beberapa pemain berdarah Indonesia memilih untuk tidak bergabung, saat ini fokus utama adalah memaksimalkan potensi pemain yang telah bersedia dinaturalisasi dan berkomitmen untuk Timnas Merah Putih.
Dengan dukungan penuh dan persiapan yang matang, diharapkan mereka dapat membawa kesuksesan dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Transfermarkt