Kamis, 03 OKTOBER 2024 • 17:20 WIB

Buntut Serangan ke Iran dan Lebanon, FIFA Pertimbangkan Tendang Israel dari Dunia Sepak Bola

Author

Logo FIFA

INDOZONE.ID - Badan tertinggi sepak bola dunia, FIFA kabarnya mempertimbangkan mengeluarkan Israel dari dunia sepak bola buntut dari serangan di Lebanon dan Iran.

Keputusan untuk mengeluarkan Israel dari dunia sepak bola terkait tanggapannya terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu, akan diambil FIFA pada Kamis (3/10/2024) atau hari ini.

Proposal agar Israel ditangguhkan dari kompetisi global telah dimasukkan ke dalam agenda rapat dewan penguasa badan pemerintahan di Zurich, Swiss.

Hal ini terjadi setelah perang di timur tengah setelah pembunuhan pemimpin Hizbullah yang dilakukan oleh Israel pada akhir pekan lalu dan serangan rudal yang dilakukan oleh Iran ke Israel.

Proposal tersebut telah dipertimbangkan oleh federasi sepak bola Palestina (PFA) pada April lalu sebelum di angkat ke kongres FIFA pada bulan berikutnya.

Baca Juga: Maarten Paes Cedera Pergelangan Tangan, Terancam Absen Bela Timnas Indonesia?

Selebrasi para pemain Israel dalam laga melawan Mali di Olimpiade Paris 2024

Upaya terbaru federasi sepak bola Palestina untuk mengeluarkan Israel dari dunia sepak bola berfokus pada apa yang dikatakan federasi tersebut soal keterlibatan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) dalam tindakan yang mewakiliki "ancaman eksistensial yang sama dengan genosida".

Presiden FIFA, Gianni Infantino mengumumkan di kongres bahwa penilaian hukum independen terhadap proposal PFA perlu dilakukan, dan badan tertinggi sepak bola dunia itu akan meninjau penilaian tersebut pada bulan Juli.

Tinjauan tersebut sempat ditunda dua kali hingga pertemuan pada hari ini yang dijadwalkan  pada hari ini pada pukul 12 siang waktu setempat.

Menurut laporan dari Telegraph, penilaian hukum tidak akan menghalangi skorsing langsung kepada Israel jika dewan FIFA menyetujuinya.

Mereka juga merekomendasikan untuk melakukan penyelidikan terhadap tuduhan diskriminasi oleh PFA.

Baca Juga: Strategi Baru China Jelang Lawan Indonesia, Harga Tiket Sengaja Dijual Mahal Biar Suporter Garuda Tak Datang?

Dalam pidatonya di Kongres FIFA pada Mei lalu, presiden federasi sepak bola Palestina, Jibril Rajoub meminta FIFA untuk adil dalam bertindak.

Terlebih, banyak juga pesepak bola Palestina yang menjadi korban kekejaman Israel.

"Berapa banyak lagi penderitaan yang harus dialami keluarga sepak bola Palestina jika FIFA bertindak dengan tingkat keparahan dan urgensi yang sama seperti yang terjadi pada kasus-kasus lain?" kata Jibril Rajoub dalam kongres FIFA pada Mei lalu yang dikutip dari Telegraph pada Kamis (3/10/2024).

"Apakah FIFA menganggap beberapa perang lebih penting dibandingkan perang lainnya dan beberapa korban lebih penting?" tutur pria berusia 71 tahun itu menambahkan.

"Saya meminta Anda untuk berdiri di sisi kanan sejarah. Penderitaan jutaan orang, termasuk ribuan pesepakbola, juga layak mendapatkan penderitaan yang sama. Jika tidak sekarang, kapan lagi?” tutur pria kelahiran Hebron, Tepi Barat Yordania tersebut menutup pidatonya.

Baca Juga: Hasil Mengejutkan Matchday ke-2 Liga Champions: Tumbangnya Para Raksasa Eropa

Sementara itu, Moshe Zuares mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah adil.

Ia menegaskan bahwa ia akan berjuang untuk mendapatkan haknya agar Israel bisa menjadi bagian dari permainan sepak bola.

Bahkan, ia juga menyebut bahwa proposal yang diajukan oleh PFA sebagai upaya untuk merugikan federasi sepak bola Israel.

"Merupakan sebuah ketidakadilan bahwa bahkan dalam situasi seperti ini kita harus berjuang demi hak dasar kita untuk menjadi bagian dari permainan ini,” kata Moshe Zuares.

"Kita sedang menghadapi upaya politik dan permusuhan yang sinis dari asosiasi Palestina untuk merugikan sepak bola Israel," tutur Zuares menutup pidatonya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Telegraph