Sabtu, 05 OKTOBER 2024 • 07:15 WIB

Keputusan Pengadilan Uni Eropa: Aturan Transfer FIFA Ilegal, Masa Depan Pasar Transfer Sepak Bola Terancam Berubah

Author

Logo FIFA di Zurich, Swiss (REUTERS/Arnd Wiegmann)

INDOZONE.ID - Pasar transfer sepak bola menghadapi hambatan besar setelah Pengadilan Uni Eropa (European Court of Justice/ECJ) memutuskan bahwa beberapa aturan FIFA terkait transfer pemain bertentangan dengan undang-undang Uni Eropa.

Keputusan yang diumumkan pada Jumat lalu ini menilai bahwa aturan tersebut melanggar prinsip kebebasan bergerak dan persaingan bebas, yang diatur dalam hukum Uni Eropa.

Baca Juga: Malaysia dan China Tuding Timnas Indonesia Bersekongkol dengan FIFA Terkait Naturalisasi Pemain

Perubahan Pasar Transfer Sepak Bola: Dampak Keputusan Pengadilan Uni Eropa

Keputusan ECJ ini dapat membawa perubahan besar pada pasar transfer sepak bola. Selama ini, klub memiliki kendali yang lebih besar dalam menentukan transfer pemain.

Namun, keputusan ini berpotensi menggeser kekuatan negosiasi ke tangan pemain dan agen mereka. Pemain kini memiliki peluang lebih besar untuk mengakhiri kontrak lebih awal tanpa ancaman sanksi besar dan langsung menandatangani kontrak dengan klub baru.

Contoh Kasus Lassana Diarra

Lassana Diarra saat membela Timnas Prancis (REUTERS/Charles Platiau)

Keputusan ini dipicu oleh kasus mantan pemain internasional Prancis, Lassana Diarra. Pada tahun 2013, Diarra berselisih dengan klub Rusia, Lokomotiv Moscow, karena adanya pemotongan gaji yang dianggapnya tidak adil.

Diarra memutuskan kontraknya lebih awal, namun FIFA menetapkan bahwa Diarra harus membayar ganti rugi sebesar 10,5 juta euro kepada Lokomotiv. FIFA juga menetapkan bahwa klub baru yang merekrut Diarra bisa ikut bertanggung jawab atas pembayaran tersebut.

Merasa aturan ini tidak adil, Diarra membawa kasusnya ke pengadilan Belgia, yang akhirnya merujuknya ke Pengadilan Uni Eropa. Dengan dukungan dari serikat pemain FIFPro, kasus ini memicu perubahan besar pada regulasi FIFA.

Baca Juga: Buntut Serangan ke Iran dan Lebanon, FIFA Pertimbangkan Tendang Israel dari Dunia Sepak Bola

Dampak Besar Keputusan ECJ pada Sistem Transfer FIFA

Firma hukum Norton Rose Fulbright menyebut bahwa keputusan ini dapat mengurangi biaya transfer pemain secara signifikan. Hal ini memberikan pemain lebih banyak kebebasan dalam menentukan karier mereka.

Menurut Ian Giles, partner firma tersebut, klub-klub mungkin tidak lagi bisa menahan pemain dalam kontrak atau menuntut biaya transfer yang tinggi.

Namun, dampaknya bisa dirasakan lebih keras oleh klub-klub kecil. Mereka yang selama ini mengandalkan pendapatan dari biaya transfer pemain muda yang mereka kembangkan mungkin akan menghadapi kesulitan finansial.

Banding dengan Kasus Bosman

Kasus Diarra ini sering dibandingkan dengan keputusan Jean-Marc Bosman pada tahun 1995, yang membawa perubahan besar dalam cara pemain sepak bola berpindah antar klub.

Dalam kasus Bosman, pemain diberikan kebebasan untuk berpindah klub tanpa harus membayar biaya transfer setelah kontrak mereka berakhir. Dampak keputusan ECJ terhadap sistem transfer FIFA kali ini diperkirakan bisa sebanding dengan transformasi yang dibawa oleh kasus Bosman.

Pemain dan Klub Beradaptasi dengan Sistem Baru

Keputusan Pengadilan Uni Eropa ini membuka babak baru dalam dunia sepak bola profesional. Pemain kini memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengatur karier mereka sendiri, tanpa terikat oleh aturan kontrak yang kaku.

Di sisi lain, klub-klub sepak bola harus segera beradaptasi dengan lingkungan yang lebih fleksibel dalam hal kontrak dan transfer pemain.

Dengan demikian, masa depan pasar transfer sepak bola diprediksi akan menjadi lebih mudah, di mana pemain memiliki kontrol yang lebih besar, sementara klub-klub perlu menyusun strategi baru untuk mempertahankan daya saing mereka di era baru ini.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Daily Mail UK