INDOZONE.ID - Nico Williams, pemain muda berbakat timnas Spanyol dan Athletic Bilbao, menjadi salah satu wajah terdepan dalam kampanye melawan rasisme di Spanyol.
Bersama dengan bintang Real Madrid, Vinicius Jr., ia menyoroti pentingnya perlawanan terhadap tindakan diskriminasi rasis yang semakin sering terjadi di sepak bola, terutama Spanyol.
Nico Williams: Melawan Rasisme adalah Prioritas Utama Saya
Setelah menjadi korban ejekan rasis dalam pertandingan melawan Atletico Madrid musim lalu, Williams berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak pemain kulit hitam.
Ia menyatakan, "Sebagai pemain kulit hitam, saya dan kakak saya, Inaki Williams, merasa memiliki tanggung jawab untuk memerangi rasisme. Ini adalah prioritas utama saya."
Insiden tersebut berujung pada sanksi dari Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF), yang menutup sebagian tribun selatan stadion Atletico Madrid selama dua pertandingan. Langkah ini menunjukkan komitmen serius pihak federasi untuk memberantas rasisme di stadion.
Vinicius Jr.: Spanyol Harus Bertindak Tegas
Vinicius Jr., yang juga menjadi sasaran pelecehan rasis, turut mendukung kampanye ini dengan tegas.
Pemain asal Brasil ini menegaskan bahwa Spanyol harus mengambil langkah tegas untuk mengatasi rasisme, bahkan menyebut bahwa negara tersebut seharusnya tidak menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030 jika tidak ada perubahan.
Pada bulan Juni 2024, pengadilan di Valencia menjatuhkan hukuman untuk pertama kalinya bagi pelaku pelecehan rasis, hal ini menandai titik balik dalam upaya memerangi diskriminasi di Spanyol.
Hukuman ini menjadi yang pertama dalam sejarah negara tersebut terkait penghinaan rasial di stadion.
LaLiga dan RFEF: Langkah Tegas Melawan Rasisme
Baik LaLiga maupun RFEF terus berupaya melawan diskriminasi. Salah satu kasus besar terjadi ketika seorang pendukung Mallorca dihukum 12 bulan penjara yang ditangguhkan karena pelecehan rasial terhadap Vinicius dan Samuel Chukwueze dari Villarreal.
Di insiden lain, seorang anak di bawah umur dilarang masuk stadion selama satu tahun setelah menghina pemain Real Madrid, Aurelien Tchouameni.
Langkah lebih lanjut diambil oleh Movistar Plus+, yang memutus kontrak German Burgos, seorang analis, setelah komentarnya yang dianggap rasis terhadap pemain muda Barcelona, Lamine Yamal.
Ini menjadi bukti nyata bahwa tindakan rasis tidak akan ditoleransi di Spanyol.
Harapan di Masa Depan
Meskipun tindakan rasisme masih ada, Nico Williams optimis akan perubahan positif yang sedang terjadi di Spanyol.
"Saya melihat kemajuan yang jelas, dan ini membuat saya optimis," katanya. Ia juga menekankan bahwa Spanyol merupakan negara yang ragam akan budaya, dan dirinya adalah bukti nyata dari keberagaman tersebut.
Dengan kampanye anti-rasisme yang terus digencarkan oleh para pemain, klub, dan otoritas sepak bola, diharapkan Spanyol akan terus bergerak ke arah yang lebih baik dalam melawan segala bentuk diskriminasi.
Komitmen ini tidak hanya penting bagi dunia sepak bola, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: El Mundo