INDOZONE.ID - Frank Lampard, mantan pemain Chelsea dan Timnas Inggris, tak menyangka dirinya akan dikaitkan dengan kasus narkoba di Australia.
Foto wajahnya ternyata ditemukan dalam sebuah operasi penyitaan narkoba senilai £38 juta atau sekitar Rp 770 miliar oleh Polisi Federal Australia.
Dalam penangkapan tersebut, dua tas ransel berisi "ice meth" disita dan setiap paket narkoba dalam ransel itu dicap dengan foto wajah Lampard yang diambil ketika ia memberikan penghormatan di Stamford Bridge pada 2017.
Kasus Penyelundupan Narkoba dengan Foto Lampard
Foto yang digunakan di setiap paket narkoba tersebut diduga berasal dari halaman Wikipedia Lampard.
Operasi ini juga mengungkap keterlibatan tersangka bernama Richard Prothero yang ditangkap dengan todongan senjata di tempat parkir Maroubra Surf Club, Sydney.
Pria berusia 37 tahun tersebut kini menghadapi dakwaan atas upaya kepemilikan narkoba yang dikendalikan dari luar negeri. Pada sidang pertama, Prothero tidak mengajukan permohonan jaminan.
Baca Juga: Gara-gara Gila Bola, Pengedar Narkoba Ditangkap Polisi di Lapangan Pertandingan
Operasi Narkoba Internasional dari Los Angeles hingga Sydney
Metamfetamin seberat 95 kg ini dilacak dari Los Angeles sebelum akhirnya berakhir di Sydney bagian timur.
Meski wajah Lampard muncul dalam penyitaan ini, mantan gelandang yang pernah membela timnas Inggris sebanyak 106 kali itu tidak memiliki keterlibatan dalam kasus tersebut.
“Saya sama sekali tidak menyadarinya,” ucap Lampard kepada The Sun di kediamannya di London Barat.
“Sejujurnya, saya tidak tahu apa yang harus saya katakan. Saya benar-benar tidak punya komentar.”
Baca Juga: Mykhailo Mudryk Hadir di Pertandingan Arsenal, Fans Chelsea Mulai Kehilangan Kesabaran
Alasan di Balik Foto Lampard di Paket Narkoba
Menurut laporan media Australia, penggunaan foto Lampard sebagai cap pada paket narkoba ini diduga berasal dari seorang penggemar Chelsea yang terlibat dalam penyelundupan tersebut.
Kepala Detektif Kepolisian Federal Australia, Inspektur Kristie Cressy, menyoroti dampak besar dari penyelundupan narkoba ini terhadap masyarakat.
“Pada tahun 2021-2022, ada 10.100 kasus rawat inap terkait metamfetamin di Australia, dengan rata-rata 27 kasus per hari," jelas Cressy.
"Dampak ini sangat besar bagi sistem kesehatan dan memengaruhi seluruh masyarakat."
Kasus Serupa Pernah Menimpa John Terry
Sebelumnya, mantan rekan setim Lampard, John Terry, pernah mengalami kasus serupa pada tahun 2012.
Saat itu, foto wajah Terry dipakai tanpa izin pada bungkus rokok di India oleh perusahaan Golden Flake, yang kemudian dikritik oleh Terry di media sosial.
Lampard Setelah Mengakhiri Jabatannya di Chelsea
Lampard, yang dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di generasinya, belum terikat kontrak sebagai manajer sejak menyelesaikan masa jabatannya di Chelsea pada akhir musim 2022/23.
Namun, ia tetap aktif sebagai komentator sepak bola dan sering muncul di berbagai media seperti BBC, TNT Sports, dan Amazon Prime.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: The Sun