Minggu, 01 DESEMBER 2024 • 14:00 WIB

Arab Saudi Unggul dalam Penilaian FIFA untuk Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Author

Gianni Infantino bersama Pangeran Mohammed Bin Salman (REUTERS PIC)

INDOZONE.ID - Tawaran Arab Saudi untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034 mendapatkan skor evaluasi teknis yang lebih baik dari FIFA dibandingkan dengan tawaran gabungan Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko untuk Piala Dunia 2026.

Meskipun delapan stadion yang direncanakan belum selesai dibangun, Arab Saudi berhasil meraih skor rata-rata 4,2 dari 5, lebih tinggi dari tawaran 2026 yang mendapat skor 4,0.

Infrastruktur Stadion Ambisius

Arab Saudi merencanakan pembangunan delapan stadion baru, termasuk Stadion Internasional King Salman di Riyadh dengan kapasitas 92.760 tempat duduk.

Stadion ini dijadwalkan rampung pada 2032, sementara tiga lainnya ditargetkan siap untuk digunakan pada Piala Asia 2027.

Selain itu, stadion seperti Stadion Prince Mohammed bin Salman di Qiddiya dan Stadion NEOM di kawasan futuristik The Line menjadi bagian dari proyek ambisius yang terintegrasi dengan Visi 2030.

Sebaliknya, tawaran Piala Dunia 2026 mengusulkan 23 stadion yang sudah ada, dengan 16 kota tuan rumah telah ditetapkan.

Banyak stadion tersebut adalah stadion NFL yang telah memenuhi standar operasional FIFA.

Baca Juga: PSSI Dukung Arab Saudi Tuan Piala Dunia 2034, Begini Isi Lengkap Surat Bentuk Dukungannya

Risiko dan Tantangan Arab Saudi

FIFA mengapresiasi konsep ambisius Arab Saudi, tetapi mencatat adanya tantangan besar, seperti penataan ulang operasional dan potensi keterlambatan proyek.

NEOM, yang menjadi pusat dari banyak rencana stadion adalah proyek ambisius yang memerlukan investasi besar dan pengawasan ketat.

Meskipun demikian, FIFA yakin bahwa Arab Saudi memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan waktu yang cukup untuk menyelesaikan proyek sesuai standar.

Risiko yang dinilai kelas menengah pada tawaran Arab Saudi masih dianggap dapat dikelola dibandingkan dengan risiko rendah pada tawaran 2026.

Komitmen Arab Saudi terhadap Transformasi

Pemerintah Arab Saudi, melalui Menteri Olahraga Pangeran Abdulaziz bin Turki Al Faisal, menyatakan bahwa hasil penilaian ini menunjukkan komitmen negara dalam mendukung olahraga dan transformasi ekonomi.

Dengan waktu yang fleksibel untuk menentukan jadwal turnamen, FIFA memperkirakan Piala Dunia 2034 kemungkinan digelar pada musim dingin untuk menyesuaikan dengan iklim gurun, seperti edisi 2022 di Qatar.

Hambatan Hak Asasi Manusia

Meskipun mendapatkan penilaian tinggi, Arab Saudi mendapat kritik dari Amnesty International dan Sport & Rights Alliance terkait rekam jejak hak asasi manusia.

FIFA telah mencatat komitmen Arab Saudi untuk memperbaiki kondisi hak pekerja migran, kesetaraan gender, non-diskriminasi, dan kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Arab Saudi Resmi Ajukan Pencalonan Diri sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Pemungutan Suara Menentukan

Trofi Piala Dunia (Reuters/Handout)

Pemungutan suara FIFA untuk Piala Dunia 2030 dan 2034 akan berlangsung bulan depan. Tawaran gabungan Maroko, Spanyol, dan Portugal menjadi satu-satunya kandidat untuk 2030, sementara Arab Saudi menjadi penawar tunggal untuk 2034.

Kedua tawaran ini mendapatkan skor 4,2 dari FIFA, menjadikan pemilihan ini sebagai momen untuk masa depan sepak bola.

Dengan proyek ambisius dan transformasi besar yang sedang berlangsung, Arab Saudi berada di jalur yang kuat untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034, meskipun masih ada hambatan yang perlu diatasi.


Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Reuters