Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Keputusan Timnas Indonesia menggunakan pemain muda di Piala AFF 2024 menjadi bahan perbincangan hangat, terutama setelah media Vietnam melontarkan kritik pedas.
Turnamen yang kini bernama ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024, Timnas Indonesia dianggap hanya sekadar "main-main" dengan mengandalkan mayoritas pemain muda.
Kritik ini mencerminkan ekspektasi tinggi yang tertuju pada Timnas Indonesia, negara yang hingga kini masih berjuang meraih gelar pertamanya di turnamen paling bergensi di Asia Tenggara tersebut.
Keputusan Shin Tae-yong yang lebih memilih mayoritas pemain U-22 untuk tampil di turnamen ini menjadi perhatian media Vietnam, Dantri.com.vn.
Hal ini diambil karena Piala AFF bukan bagian dari kalender resmi FIFA, sehingga banyak klub enggan melepas pemain senior mereka.
Selain itu, keputusan ini juga dianggap sebagai bagian dari strategi regenerasi pemain serta persiapan menghadapi SEA Games 2025.
Baca Juga: Mayoritas Pemain Masih Muda, Timnas Indonesia Disepelekan Media Vietnam di Piala AFF 2024
Kritik pedas datang dari media Vietnam, salah satunya Dantri.com.vn, yang menilai Timnas Indonesia tidak serius mengikuti turnamen ini.
Media tersebut menyebut bahwa keputusan Shin Tae-yong memperkuat kesan bahwa Timnas Indonesia tidak memprioritaskan gelar juara Piala AFF, meski hingga saat ini belum pernah memenangkannya.
“Meski belum pernah menjuarai Piala AFF sebelumnya, tim Indonesia tampaknya tidak menganggap serius Piala AFF 2024,” tulis Dantri.com.vn pada Sabtu (7/12/2024).
Media itu juga menyoroti komposisi skuad yang didominasi pemain muda.
“Baru-baru ini, pelatih Shin Tae-yong mengumumkan daftar pemain di turnamen ini. Apalagi, sebagian besar pemain Indonesia yang dipanggil masih berusia di bawah 22 tahun,” lanjut mereka.
Selain soal skuad, keputusan memilih Stadion Manahan, Solo sebagai kandang Timnas Indonesia selama fase grup juga tak luput dari kritik.
Dantri.com.vn menilai pemilihan stadion ini semakin menguatkan kesan bahwa Timnas Indonesia tidak serius mengikuti turnamen ini.
“Tidak hanya itu, Indonesia juga tidak memilih Stadion Gelora Bung Karno sebagai kandang di babak penyisihan grup turnamen ini. Sebaliknya, mereka hanya memilih Stadion Manahan yang kapasitasnya hanya 20.000 tempat duduk, 1/4 dari Stadion Gelora Bung Karno,” tulis media tersebut.
Namun, pemilihan Stadion Manahan sebenarnya didasarkan pada alasan teknis. SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno) tengah dalam perawatan rumput untuk persiapan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Bahrain pada Maret 2025.
Terlepas dari kritik yang dilontarkan, keputusan membawa skuad muda menunjukkan fokus jangka panjang untuk regenerasi pemain.
Apakah strategi ini akan membuahkan hasil atau justru memperkuat anggapan bahwa Indonesia "main-main"?
Dengan semangat juang Skuad Garuda Muda di Piala AFF 2024, hanya waktu dan penampilan di lapangan yang akan menjadi penentu.
Mampukah mereka membungkam kritik sekaligus meraih prestasi? Semua mata kini tertuju pada perjalanan SKuad Garuda Muda di Piala AFF 2024.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Media Vietnam: Dantri.com.vn