Kamis, 19 DESEMBER 2024 • 17:10 WIB

UEFA vs Unify League: Persaingan Memanas di Kancah Sepak Bola Eropa

Author

Logo European Super League

INDOZONE.ID - Sejumlah klub Liga Primer Inggris baru-baru ini memberikan isyarat untuk mengubah sikap mereka kepada European Super League (ESL) usai mereka luncurkan proposal baru.

Diketahui, ESL pertama kali diluncurkan pada April 2021 lalu, dengan klub-klub seperti Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal dan Tottenham mendukung ide tersebut.

Akan tetapi, proposal harus terhenti selama 48 jam setelah mendapat reaksi keras dari suporter, pundit, pemain dan juga pelatih.

Setelah selama 3 tahun sejak A22 Sports, telah mengumumkan rencana alternatif. Melansir dari Mirror per Kamis (19/12/2024), mereka telah mengajukan proposal baru pada Selasa lalu dan mengganti namanya menjadi Unify League.

Kompetisi tersebut nantinya akan dibagi menjadi 4 liga yaitu Star, Gold, Blue and Union, yang berisikan 16 tim di dua liga pertama, dan juga 32 tim di dua liga kedua.

Liga-liga ini akan dibagi menjadi 8 grup dengan setiap tim peserta bermain home dan away.

Baca Juga: Real Madrid Juara Piala Interkontinental 2024: Bukti Dominasi di Kancah Sepak Bola Dunia

Ilustrasi big six Premier League.

Di dua liga teratas, nantinya posisi 4 besar akan langsung lolos ke fase knockout, dengan dua tim teratas setiap grup, Blue dan Union melaju ke babak 16 besar.

Menurut laporan dari The Sun, proposal tersebut membuat sebagian klub Liga Primer Inggris bersemangat.

Setidaknya akan ada 10 tim papan atas Liga Inggris yang ditawari untuk berpartisipasi di kompetisi tersebut.

Partisipasinya di liga baru tentunya tidak akan berdampak pada keanggotaannya di Liga Primer Inggris, tapi kemungkinan besar itu akan menjadi akhir dari kiprah mereka di Liga Champions.

Namun, terdapat klaim bahwa sejumlah klub Liga Primer Inggris telah mengatakan secara pribadi bahwa mereka bersedia untuk ambil bagian.

Hadiah untuk turnamen ini memang belum diumukan, tapi A22 Sports telah menjanjikan hadiah sebesar 330 juta Pounds atau Rp6,7 miliar untuk solidaritas kepada klub dan negara kecil.

Total hadiah diperkirakan akan melebihi 2 miliar pounds (Rp41 triliun) yang merupakan jumlah hadiah Liga Champions saat ini dan juga 700 juta Pounds (Rp14 triliun) untuk Liga Europa dan juga UEFA Conference League jika digabungkan.

Tak hanya itu, A22 Sports juga mengajukan permohonan kepada UEFA dan FIFA untuk melanjutkan usulannya itu.

Baca Juga: Bukan Erling Haaland, Ini Penyerang Terbaik Liga Primer Inggris Versi Harry Redknapp

UEFA sendiri telah mengancam untuk mengeluarkan 12 klub jika menandatangani proposal ESL pada 2021 lalu.

Tapi, CEO A22 Sports, Bernd Reichart yakin bahwa badan tertinggi sepak bola akan menyetujui usulan baru tersebut.

"Kami sedang berbicara dengan sejumlah klub (96) untuk melaksanakan apa yang kami usulkan. Menurut kami, tidak penting bagi mereka untuk mendukung kami di depan umum ketika kami bertemu secara rahasia dan dengan kerahasiaan yang ingin kami patuhi," kata Reichart yang dikutip dari Mirror pada Kamis (19/12/2024).

"Harus dipahami bahwa klub-klub ini memainkan kompetisi dan pertandingan UEFA. Oleh karena itu, pengakuan resmi mungkin akan mendorong beberapa dari mereka untuk mengambil langkah tersebut, namun bukan berarti mereka dapat mendukung UEFA," ujar pria berusia 50 tahun tersebut menambahkan.

"Tidak akan ada klub tetap dalam kompetisi ini, kecuali pemenangnya. Musim 2025-26 mungkin masih terlalu dini, saya tidak ingin mengesampingkannya, tetapi tahun depan tampaknya sangat ambisius seperti yang kita lihat sekarang," tuturnya lagi menutup wawancara.

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: The Sun, Mirror