Selasa, 07 JANUARI 2025 • 10:05 WIB

Patrick Kluivert dan Louis van Gaal Kembali Bersatu: Misi Membawa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Setelah 88 Tahun

Author

Patrick Kluivert dan Louis van Gaal saat di Ajax Amsterdam (X/@90sfootball)

INDOZONE.ID - Patrick Kluivert dan Louis van Gaal kembali bersatu dalam misi sulit untuk mengantar Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026.

Setelah 88 tahun absen dari piala dunia, Timnas Indonesia kini memiliki kesempatan untuk menorehkan sejarah baru.

Kehadiran dua sosok legenda Belanda ini membawa angin segar bagi Timnas Indonesia yang saat ini tengah berjuang di kualifikasi Piala Dunia 2026.

Dengan pengalaman Kluivert sebagai pelatih dan Van Gaal akan menjabat sebagai Direktur Teknik yang belum pernah ada di struktur kepelatihan PSSI sebelumnya, kombinasi ini diharapkan mampu menghadirkan perubahan positif untuk Timnas Indonesia.

Baca Juga: Fabrizio Romano Sebut Patrick Kluivert Akan Latih Timnas Indonesia: Kontrak 2 Tahun!

Pada 6 Januari 2025, PSSI secara resmi mengakhiri kontrak dengan Shin Tae-yong, pelatih yang sudah mengawal Timnas Indonesia sejak 2019.

Tak butuh waktu lama, PSSI akan segera mengumumkan penggantinya. Sesuai laporan dari Fabrizio Romano, Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.

Target Lolos ke Piala Dunia 2026

Misi utama Kluivert dan Van Gaal sangat jelas yaitu membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Meski persaingan di grup kualifikasi sangat ketat, kesempatan tetap terbuka lebar.

Saat ini, Timnas Indonesia mengoleksi enam poin dari total 18 poin yang tersedia.

Mereka hanya tertinggal satu poin dari Australia, yang berada di peringkat kedua. Posisi ini cukup krusial karena dua tim teratas akan langsung lolos ke Piala Dunia.

Sementara itu, Arab Saudi, Bahrain, dan Cina juga memiliki enam poin, membuat persaingan di peringkat ketiga menjadi semakin sengit.

Baca Juga: Siap Beri Kejutan, Dragan Talajic Berjanji Bawa Bahrain Lolos ke Piala Dunia 2026

Jepang, yang berada di puncak klasemen dengan 16 poin, hampir dipastikan lolos lebih dulu.

Namun, kesempatan untuk Timnas Indonesia masih terbuka karena tim peringkat ketiga dan keempat akan tetap mendapat kesempatan melalui babak kualifikasi keempat.

Jika berhasil lolos, ini akan menjadi penampilan perdana Indonesia di Piala Dunia sejak terakhir kali tampil pada 1938.

Kala itu, Indonesia, yang masih bernama Hindia Belanda, harus angkat koper lebih awal usai dibantai Hungaria dengan skor telak 6-0.

Reuni Kluivert dan Van Gaal di Timnas Indonesia

Patrick Kluivert dan Louis van Gaal saat Barcelona menjuarai La Liga (X/@90sfootball)

Kehadiran Kluivert dan Van Gaal di Timnas Indonesia tentu menjadi perhatian.

Keduanya sudah saling mengenal sejak lama dan memiliki sejarah yang panjang saat bekerja sama.

Mereka pernah berbagi kesuksesan saat membela Ajax dan Barcelona, di mana Van Gaal menjadi pelatih yang membawa Kluivert mencapai karier emasnya sebagai pemain.

Di bawah asuhan Van Gaal, Kluivert mencatatkan lebih dari 200 pertandingan dengan torehan 106 gol.

Baca Juga: Menilik Calon Pengganti STY di Timnas Indonesia: Van Gaal Dirtek, Kluivert Pelatih Kepala?

Selain itu, mereka juga bekerja sama di Timnas Belanda, termasuk menjadi staff pelatih di Piala Dunia 2014 ketika Van Gaal berhasil membawa Belanda meraih peringkat ketiga.

Kini, reuni keduanya membawa mereka ke misi baru untuk mengantar Timnas Indonesia mencetak sejarah untuk tampil di Piala Dunia 2026 yang diselenggarakan di Amerika, Kanada, dan Meksiko.

Misi Sulit di Depan Mata

Mengemban tanggung jawab yang besar, Kluivert dan Van Gaal dihadapkan pada ujian yang tidak akan mudah.

Namun, dengan pengalaman keduanya sebagai pemain dan pelatih yang sukses di Eropa, harapan fans Timnas Indonesia untuk tampil di Piala Dunia kembali membuncah.

Jika misi ini berhasil, ini akan menjadi pencapaian bersejarah yang sangat dinanti oleh masyarakat Indonesia setelah menunggu selama 88 tahun.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Marca