Benarkah Keributan di Ruang Ganti Timnas Indonesia, Jadi Alasan Utama PSSI Pecat Shin Tae Yong?
INDOZONE.ID - PSSI Resmi memecat pelatih asal Korsel Shin Tae Yong, dari jabatannya sebagai pelatih Timnas Indonesia Pada Senin (6/1/2025). Pemecatan diduga dilakukan karena adanya dinamika dan perubahan di Timnas Indonesia.
Keributan di ruang ganti Timnas Indonesia dikabarkan menjadi salah satu alasan utama pemecatan STY.
Kondisi itu terjadi dikabarkan setelah pertandingan melawan Bahrain, yang saat itu berakhir imbang dengan skor 2-2.
Diduga ada beberapa pemain diaspora yang tidak puas dengan taktik yang diterapkan oleh pelatih asal Korsel tersebut.
Kronologi di Ruang Ganti Timnas Indonesia
Setelah hasil pertandingan antara Bahrain Vs Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Dunia, dikabarkan terdapat beberapa pemain yang tidak puas dengan taktik STY.
Kondisi ini membuat STY memberikan hukuman kepada beberapa pemain diaspora berupa pencadangan dan tidak dimasukkan ke susunan skuad saat melawan China.
Adapun pemain yang dicadangkan di laga melawan China yaitu Thom Haye dan Sandy Walsh. Sementara pemain yang tidak dibawa adalah Eliano Reijnders.
Baca Juga: Pecat Shin Tae Yong, PSSI Dikecam Media Korea Selatan
Hal ini memunculkan spekulasi kalau ada perselisihan di ruang ganti antara STY dan para pemain diaspora.
Setelah kejadian tersebut, pada bulan November, pemain Timnas Indonesia dikabarkan menemui Ketua PSSI untuk rapat terkait ketidakcocokan taktik STY dengan beberapa pemain diaspora.
Selain itu, dikabarkan mereka salling mengevaluasi, bertukar ide, dan berusaha meningkatkan chemistry satu sama lain.
Meskipun demikian, tidak diketahui pasti apakah pertemuan ini benar atau tidak dan siapa sajakah yang hadir.
Ada anggapan oleh beberapa pemain diaspora kalau STY sebenarnya bisa meningkatkan fisik dan mental para pemain.
Hanya saja, sistem permainan yang diterapkan dianggap tidak jelas, serta para pemain tidak dapat berdiskusi dengan dia untuk urusan taktik.
Selain itu faktor komunikasi juga dikabarkan turut mempengaruhi kenapa STY pada akhirnya dipecat.
Ketidamampuan STY berbahasa Inggris dan Indonesia, membuat saluran komunikasi menjadi tidak efektif karena harus pakai translator.
STY Dianggap Tak Optimalkan Potensi Pemain Diaspora
Selain karena adanya dinamika di ruang ganti dan keterbatasan komunikasi, STY juga dianggap tidak memanfaatkan pemain diaspora secara maksimal yang sudah didatangkan oleh PSSI.
Kondisi ini bisa terlihat kalau STY tidak pernah memainkan skuad dengan seluruh pemain diaspora menjadi starter.
Baca Juga: Melihat Kembali Pencapaian Shin Tae-yong sebagai Pelatih Timnas Indonesia
STY selalu menyisipkan pemain lokal untuk diberikan kesempatan yang sama. Bahkan STY di pertandingan Kualifikasi Piala Dunia melawan China, berani mencadangkan Thom Haye dan tidak membawa Eliano Reijnders sama sekali.
Selain itu dikabarkan ada pemain diaspora lagi yang mau datang, tapi menunggu kepastian apakah pelatihnya masih STY atau ada pelatihnya baru dari Belanda.
Hal ini semakin mengindikasikan bahwa memang ada keretakan antara STY dengan beberapa pemain diaspora di ruang ganti.
Terlepas dari benar atau tidaknya ada perpecahan di ruang ganti Timnas Indonesia, kini STY sudah tidak melatih lagi dan banyak pecinta sepakbola Indonesia merasakan kehilangan tersebut.
Bahkan para pemain juga merasa kehilangan dengan sosok STY yang sudah dianggap sebagai bapak sendiri.
Jadi apakah benar ada keributan di ruang ganti Timnas Indonesia, melihat postingan sosial media para pemain Timnas Indonesia yang menyesali kehilangan STY sebagai pelatih? hanya waktu yang bisa menjawab.
Sekarang mari kita tunggu siapa pelatih baru Timnas Indonesia.
Semoga pelatih baru tersebut bisa mewujudkan mimpi seluruh pecinta sepakbola Indonesia untuk membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Youtube/@PSSI TV